BATAMTODAY.COM, Jakarta-Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, bantuan sosial (bansos) beras kemasan 10 kilogram (kg) akan diteruskan pada 2025. Keputusan tersebut telah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas.
"Jadi bantuan pangan sudah diputuskan dalam rapat terbatas yang dipimpin Pak Presiden, ujar Zulhas , Sabtu (30/11/2024).
Menurutnya, guna memenuhi kebutuhan bansos beras pada 2025, pemerintah telah menyiapkan 160.000 ton beras per bulan yang akan disalurkan kepada 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
"Pada Januari 2025 mendatang, akan ada 160.000 ton beras bansos untuk 16 juta penerima, ucap dia.
Tak hanya bantuan pangan, Zulhas juga memastikan persiapan beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada Januari dan Februari 2025.
Hal ini dilakukan karena pada kedua bulan tersebut, produksi beras diperkirakan akan berada di bawah 2 juta ton.
Untuk itu, Zulhas merencanakan pengucuran 300.000 ton beras dalam program SPHP untuk kedua bulan tersebut.
"SPHP untuk Januari sebesar 150.000 ton dan untuk Februari juga 150.000 ton. Hal ini karena produksi kita pada Januari dan Februari diperkirakan di bawah 2 juta ton," ujarnya.
Dengan demikian, Bulog akan mengeluarkan total 620.000 ton beras untuk bansos dan program SPHP pada Januari dan Februari 2025.
Meskipun produksi beras diperkirakan menurun pada dua bulan pertama 2025, Zulhas menyebutkan bahwa Bulog diproyeksikan akan menyerap sekitar 1 juta ton beras pada periode Maret hingga April.
"Kebutuhan rata-rata beras bulanan adalah 2,6 juta ton, dan stok Bulog saat ini sekitar 2 juta ton. Dengan bantuan pangan dan SPHP, Bulog akan mengeluarkan 620.000 ton selama Januari dan Februari. Namun, pada Maret dan April, Bulog diperkirakan akan menyerap sekitar 1 juta ton," pungkas Zulhas.
Sementara, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, bantuan pangan berupa bansos beras pada 2025 bertujuan untuk menjaga stabilisasi harga sekaligus memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Januari-Februari 2025 itu (produksi beras) kadang di bawah 2 juta, kadang di bawah 1 juta ton. Jadi itu perlu untuk stabilisasi sekaligus memberikan bantuan pangan bansos beras pada 2025. Berikutnya nanti, kita lihat lagi, kan ada makan bergizi gratis yang bisa didorong," tutup Arief.
Editor: Surya