logo batamtoday
Jum'at, 25 April 2025
BATAM TODAY


Menteri P2MI dan Menteri PPPA Tegaskan Perlindungan Pekerja Migran, Perempuan dan Anak di Rakernas PWKI
Kamis, 24-04-2025 | 18:44 WIB | Penulis: Aldy Daeng
 
Penandatanganan kerjasama perlindungan perempuan dan anak oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi dan Ketua DPP PWKI Deety Liow, di Hotel Pasific Place Batam, Kamis (24/4/2025). (Foto: Aldy Daeng/Batamtoday)  

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam semangat memperingati Hari Kartini, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) menjadi panggung penting bagi lahirnya kolaborasi besar dalam perlindungan pekerja migran Indonesia, perempuan dan anak.

Kegiatan besar ini disejalankan dengan penandatanganan kerjasama perlindungan perempuan dan anak oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi dan Ketua DPP PWKI Deety Liow, di Hotel Pasific Place Batam, Kamis (24/4/2025).

Dua sosok Menteri ini menyampaikan komitmen kuat pemerintah dalam menjamin keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang kerap luput dari sorotan.

Dalam pidatonya, Menteri Karding menekankan urgensi perlindungan bagi para pekerja migran, terutama mereka yang berangkat secara tidak resmi. "Dari 4,3 juta pekerja migran yang terdata secara legal, masih banyak yang memilih jalur ilegal. Ini menjadi perhatian serius, karena mereka lebih rentan terhadap eksploitasi dan perdagangan manusia," tegas Mentri Karding.

Ia menambahkan, keberadaan perempuan hebat Indonesia, seperti yang diwariskan oleh semangat Kartini, menjadi pilar penting kemajuan bangsa. Namun ironisnya, banyak dari mereka harus meninggalkan keluarga, bahkan anak-anak, demi mencari nafkah di luar negeri. "Anak-anak tumbuh tanpa sosok ibu. Ini bukan sekadar cerita pengorbanan, tapi juga luka sosial yang harus kita tangani bersama," sebutnya.

Sementara itu, Menteri Arifatul Choiri Fauzi mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya PWKI, untuk aktif dalam membangun ruang aman bagi perempuan dan anak. Ia menyoroti meningkatnya kekerasan dan penyimpangan perilaku anak akibat pola asuh yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk dampak negatif dari penggunaan handphone.

"Anak-anak kita terpapar terlalu dini pada hal-hal yang seharusnya belum mereka pahami. Peran orang tua, terutama ibu, sangat penting dalam mengawal masa depan mereka. Kolaborasi antar-lembaga menjadi kunci utama dalam upaya ini," tambahnya.

Rakernas PWKI tidak hanya menjadi forum konsolidasi, tapi juga wadah lahirnya langkah konkret. Menteri Karding dan Menteri Arifatul sepakat untuk mempererat sinergi lewat perjanjian kerja sama antara P2MI dan PWKI, dalam upaya memperkuat edukasi dan perlindungan bagi perempuan dan anak, termasuk calon pekerja migran.

Rakernas PWKI tahun ini bukan sekadar forum, melainkan gerakan bersama untuk masa depan yang lebih aman, adil, dan bermartabat bagi perempuan, anak, dan seluruh pekerja migran Indonesia.

Dukungan juga mengalir dari pemerintah daerah. Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, menegaskan komitmennya untuk menjadikan Kepri sebagai wilayah yang ramah dan mendukung peran perempuan. "PWKI harus tetap solid dan berperan aktif, tidak hanya dalam organisasi, tapi juga dalam penguatan anggota untuk kemajuan daerah," kata Wagub Nyanyang.

Senada, Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra menyampaikan harapan besar agar Rakernas ini mampu melahirkan program-program visioner.

"PWKI memiliki sejarah panjang. Kini saatnya kita melahirkan generasi cerdas, tangguh, dan beriman untuk menyongsong Indonesia Emas," ujar Li Claudia

Editor: Yudha

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2025 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit