logo batamtoday
Selasa, 11 Februari 2025
Panbil Group


Jelang Ramadan dan Lebaran, Kemendagri Minta TPID Pastikan Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok
Selasa, 11-02-2025 | 08:24 WIB | Penulis: Irawan
 
Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (10/2/2025). (Foto: Istimewa)  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menjelang Ramadan dan Idulfitri, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta kementerian dan lembaga terkait untuk meningkatkan koordinasi dalam memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Langkah ini penting untuk mengantisipasi lonjakan harga karena permintaan tinggi selama Ramadan.

"Saya berharap kepada Bapak/Ibu sekalian untuk konsolidasi lagi, terutama tim TPID dan teman-teman dari kementerian dan lembaga. Untuk konsolidasi lagi, kita mulai berhitung mempersiapkan sampai dengan hari raya," ujar Tomsi saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (10/2/2025).

Tomsi mengingatkan bahwa inflasi pada bulan Ramadan biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan periode Lebaran.

Oleh karena itu, ia menekankan perlunya langkah konkret berdasarkan situasi terkini agar kenaikan harga dapat diantisipasi lebih awal.

"Dalam kesempatan pagi hari ini, kami berharap betul untuk ada langkah-langkah yang konkret dengan membaca situasi yang terkini untuk bisa nantinya dilaksanakan," tegas Tomsi.

Lebih lanjut, Tomsi menegaskan bahwa pengendalian inflasi harus dilakukan secara proaktif, terutama untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga setiap tahun.

TPID diminta mengambil langkah konkret sebelum harga naik agar pengendalian inflasi semakin efektif di tahun-tahun mendatang.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, inflasi selama Ramadan memang cenderung lebih tinggi dibandingkan saat Lebaran.

Lonjakan permintaan, khususnya pada kelompok makanan dan minuman menjadi faktor utama penyebab inflasi.

"Kalau belajar dari tahun lalu, pada saat awal Ramadan di bulan Maret 2024, terjadi inflasi makanan minuman dan tembakau sebesar 0,41 persen, tetapi kemudian di bulan April setelah Lebaran, tekanan inflasinya berkurang," jelasnya.

Ia juga menyampaikan beberapa komoditas utama yang perlu diwaspadai seperti daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih.

Ini mengingat komoditas tersebut mengalami kenaikan harga signifikan pada Ramadan tahun sebelumnya.

"Lebaran itu biasanya relatif lebih rendah dibandingkan dengan saat puasa (Ramadan), karena di puasa itu relatif lebih besar demand-nya," tambahnya.

Sebagai informasi, selain Amalia, rapat tersebut juga dihadiri langsung oleh Deputi III Bidang Perekonomian dan Pangan Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono, serta Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa.

Tak hanya itu, hadir pula secara virtual Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi dam Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iqbal Shoffan Shofwan, serta Koordinator Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Edi Handoyono.

Kemudian turut hadir Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Badan Urusan Logistik (Bulog) Epi Sulandari, Analis Kebijakan Utama Bidang Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Djoko Prihadi, serta Perwira Tinggi Staf Ahli Tk. II Ekonomi Khusus Bidang Ekkudag Tentara Nasional Indonesia (TNI) Ito Hediarto. Kegiatan ini juga diikuti secara virtual oleh pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.

Editor: Surya

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2025 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit