logo batamtoday
Jum'at, 31 Januari 2025
Panbil Group


Menteri Rosan Paparkan Strategi Indonesia Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di WEF 2025
Kamis, 30-01-2025 | 12:24 WIB | Penulis: Redaksi
 
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, dalam diskusi panel bertajuk 'Leading the Way: A Path to the Vision of Golden Indonesia 2045' di Paviliun Indonesia dalam ajang World Economic Forum (WEF) 2025 di Davos, Swiss, pada 23 Januari 2025. (Foto: BKPM)  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan pentingnya hilirisasi industri dalam mendorong investasi dan menciptakan lapangan kerja di Indonesia.

Hal tersebut ia sampaikan dalam diskusi panel bertajuk 'Leading the Way: A Path to the Vision of Golden Indonesia 2045' di Paviliun Indonesia dalam ajang World Economic Forum (WEF) 2025 di Davos, Swiss, pada 23 Januari 2025.

Menteri Rosan mengungkapkan hilirisasi telah menjadi salah satu pendorong utama investasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. "Sejak dua hingga tiga tahun lalu, investasi di sektor hilirisasi telah berkontribusi sebesar 22-23% dari total investasi di Indonesia. Hilirisasi ini berperan besar dalam meningkatkan nilai ekspor, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi nasional," ujar Rosan, demikian dikutip laman BKPM.

Sebagai contoh, ia menyebutkan lonjakan nilai ekspor nikel, yang meningkat drastis dari USD 3,3 miliar pada 2017 menjadi USD 30,4 miliar pada 2024 berkat kebijakan pengolahan dalam negeri. Selain sektor nikel, Indonesia juga memiliki potensi besar di sektor energi hijau dengan kapasitas hingga 3.700 gigawatt dari sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, gelombang laut, hidro, dan geotermal. Rosan menambahkan bahwa hilirisasi sektor perikanan, terutama rumput laut, juga menjadi fokus utama untuk meningkatkan nilai tambah industri kelautan nasional.

Puncak Bonus Demografi, Tahun 2025 Jadi Momen Kunci

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Bappenas, Febrian Alphyanto Ruddyard, menyoroti tahun 2025 sebagai momen krusial bagi Indonesia. Ia menjelaskan bahwa puncak bonus demografi akan terjadi pada tahun tersebut, sehingga pemanfaatannya secara optimal akan menentukan arah pertumbuhan ekonomi negara.

"Ini bukan sekadar perayaan 100 tahun Indonesia, tetapi juga kesempatan satu kali dalam sejarah untuk memanfaatkan bonus demografi. Jika kita gagal mengelolanya dengan baik, kesempatan ini tidak akan terulang," kata Febrian.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah telah menyiapkan strategi transformasi nasional berbasis tiga pilar utama: sosial, ekonomi, dan pemerintahan. Transformasi sosial akan difokuskan pada peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan berbasis Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM) serta penguatan pendidikan vokasi.

Di sisi ekonomi, pemerintah menargetkan pertumbuhan sektor industri hijau dan ekonomi digital sebagai motor penggerak baru. Sementara itu, di sektor pemerintahan, pemerintah akan menyederhanakan regulasi investasi melalui Omnibus Law guna menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif.

Selain itu, pemerintah telah merancang delapan strategi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Beberapa fokus utama mencakup peningkatan produktivitas pertanian untuk mencapai swasembada pangan, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta percepatan transformasi digital dan investasi di sektor energi terbarukan.

Dengan berbagai strategi tersebut, Indonesia menegaskan komitmennya untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045 dan menjadikan negara ini sebagai salah satu kekuatan ekonomi global dalam beberapa dekade mendatang.

Editor: Gokli

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2025 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit