BATAMTODAY.COM, Batam - Sepekan setelah longsor yang terjadi di Kampung Seraya, Kecamatan Batu Ampar, warga masih mengeluhkan lambatnya bantuan dari Pemerintah Kota (Pemko) Batam.
Meski tidak ada korban jiwa, longsor yang terjadi pada Senin (13/1/2025) ini menyebabkan sekitar 50 kendaraan roda dua tertimbun tanah. Hingga kini, evakuasi baru dilakukan secara manual oleh warga dengan alat seadanya.
Ketua RT 06/RW 01 Kampung Seraya Bawah, Miskan, mengungkapkan belum ada bantuan alat berat yang diterjunkan untuk membersihkan material longsor berupa tanah, kayu, dan bebatuan. "Bantuan dari pemerintah belum ada, alat berat juga belum ada sama sekali," kata Miskan, Senin (20/1/2025).
Miskan menambahkan, meski tidak ada korban jiwa, kendaraan yang tertimbun tanah sangat dibutuhkan warga untuk aktivitas sehari-hari. "Sampai sekarang kami masih melakukan evakuasi manual. Baru tujuh dari 50 motor yang berhasil ditemukan, itu pun kondisinya hancur berat," jelasnya.
Warga mendesak pemerintah untuk segera memberikan bantuan alat berat agar proses evakuasi dapat berjalan lebih cepat. Namun, pihak kecamatan mengklaim bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu.
"Kami sudah menyurati dinas terkait untuk penanganan longsor ini. Cuaca yang belum kondusif menjadi kendala utama, karena alat berat memerlukan perhitungan matang untuk digunakan di lokasi," ungkap Camat Batu Ampar, Ridwan Nur Salatsa.
Ridwan menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan penanganan longsor segera dilakukan. "Kami akan terus mem-follow up agar masalah ini bisa segera diselesaikan," tambahnya.
Warga berharap Pemko Batam dapat segera merespons kebutuhan mendesak ini, mengingat longsor tidak hanya berdampak pada
harta benda, tetapi juga menghambat aktivitas sehari-hari mereka.
Editor: Gokli