BATAMTODAY.COM, Batam -- Pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkaran Amanah Rakyat (LSM-LIAR) Aksa Halatu menyoroti anugerah penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam pada momen perayaan Hari Jadi Batam (HJB) ke -195.
"Saya hadir di acara itu. Yang saya pahami, acara itu diprakarsai oleh Disparbud Kota Batam, Kadisnya Ardi Winata. Saya melihat ada kejanggalan pada pemberian anugerah di sana," ucap Aksa Halatu, kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (24/12/2024).
Aksa pun menyayangkan kelayakan pemberian penghargaan tersebut. Sebab, bagi dia pemberian anugerah itu tanpa melihat seperti apa kontribusi tokoh yang mendapatkan anugerah terhadap pembangunan Batam dari berbagai bidang.
Menurutnya, hanya Soerya Respationo yang dinilainya masih sangat pantas untuk menerima anugerah sebagai tokoh politik. Kiprah politik dan sebagai tokoh masyarakat, Soerya masih bisa terlihat dan dirasakan kontribusinya.
"Kalau Pak Soerya Respationo, itu masih sangat pantas. Nah, yang lain itu menjadi pertanyaan besar bagi kami sebagai LSM," katanya.
LSM Liar yang Diketuai oleh Martin Tan dan Jimmy Manurung, ini tak segan-segan menyebutkan nama-nama penerima anugerah, akan tetapi belum memeliki kontribusi dan kapabilitas terhadap pembangunan Kota Batam. Baik secara infrastruktur maupun sumber daya manusia di berbagai bidang.
Di antara nama-nama yang menjadi perhatian LSM Liar, kata Aksa, adalah Muhammad Kamaluddin (Ketua DPRD Batam) yang notabenenya baru dua periode menjadi anggota legislatif Batam.
Kemudian ada Suhadi, anggota baru di DPRD Provinsi Kepri. Lalu ada nama dari Anggota DPD RI Dharma Setiawan, dan wakil Kepala BP Batam Purwiyanto, serta perwakilan dari insan pers Hamid.
"Pertanyaan kami, kenapa pemberian anugerah ini diberikan kepada yang belum mempunyai kontribusi nyata dan mempunyai kapabilitas dan ketokohan," ucapnya heran.
Aksa juga menyebut beberapa tokoh dari berbagai bidang yang dinilai masih layak menerima anugerah itu. Seperti Suryani (Kader perempuan PKS) yang dinilai telah banyak berkontribusi terhadap perempuan Batam dan Kepri.
Selain itu Suryani juga juga salah satu tokoh politik perempuan, yang aktif memberikan pendidikan politik kepada kaum perempuan.
Lalu, ada nama mantan Anggota DPR RI Asman Abnur. Selain sebagai tokoh politik dan pengusaha, Asman juga salah satu pemerhati pendidikan dan olahraga. "Asman Abnur memiliki perguruan tinggi dan sejumlah gedung olahraga. Artinya, ada kontribusi nyata meski ada konteks bisnis di sana," ucapnya.
Kemudian untuk tokoh pengusaha, Aksa juga menyebut pengusaha sukses Batam Abidin Hasibuan. Menurutnya, Abidin sudah tak diragukan lagi terkait peningkatan ekonomi Kota Batam.
Bahkan pemilik PT Satnusa Persada ini mampu mengurangi tingkat pengangguran dan menjadi salah satu perusahaan ternama di sini bahkan di skala nasional.
Dari segi kepemudaan, Aksa melihat tokoh Saparuddin Muda, sebagai tokoh yang pantas menerima anugerah. Kontribusi terkait organisasi sudah terbilang nyata, kata Aksa.
Saparuddin juga sebagai pembina organisasi pemuda tempatan (Perpat), dari sana banyak terlahir anak muda Batam, dengan kemampuan dan pengembangan berorganisasi, politik dan pergerakan.
Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah, juga direkomendasikan sebagai sosok yang pantas penerima anugrah. Ia menilai, Kapolda Yan Fitri juga pemuda asli Kepri, dan menjadi pemersatu semua elemen masyarakat, sehingga bisa mengendalikan tindak kejahatan.
Terakhir, dari sisi media dan insan pers, Aksa melihat Batam memeliki orang yang terlihat jelas memberikan kontribusi nyata.
Dia menyebut ada Marganas Nainggolan, ada Socrates dan beberapa insan pers yang lebih senior.
"Artinya, dalam memberikan anugerah, hendaknya diseleksi dulu jangan asal-asalan. Ini yang menjadi atensi kami sebagai lembaga swadaya masyarakat," tegas Aksa Halatu.
"Jadi dalam hal ini saya akan memberikan somasi terhadap penerima anugrah yang dinilai belum memiliki kontribusi terhadap Batam. Kalau Pak Soerya Respationo, masih bisa dibilang layak. Selebihnya kami akan melayangkan somasi," pungkas Aksa Halatu.
Editor: Surya