BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah melalui Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yang berlangsung pada Senin (18/11/2024).
Kegiatan ini digelar di Ruang Rapat Engku Putri Raja Hamidah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang, dengan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan.
Rapat dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, didampingi Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri. Hadir pula perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta sejumlah pejabat terkait.
Dalam rapat tersebut, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, Yuliarti Mardani, melaporkan inflasi daerah terkendali. Per Oktober 2024, tingkat inflasi secara year to date berada di -0,6%, mencerminkan tren deflasi selama tiga bulan terakhir (Juli-September).
"Secara year on year, inflasi Kota Tanjungpinang berada di angka 1,32%, lebih rendah dibandingkan standar inflasi nasional yang mencapai 1,71%," jelas Yuliarti.
Penurunan harga sejumlah komoditas, seperti cabai merah, sawi putih, dan ketimun, menjadi faktor utama terkendalinya inflasi. Namun, kenaikan harga daging ayam potong menjadi perhatian khusus dalam rapat ini.
Sekda Zulhidayat menyoroti kenaikan harga daging ayam potong yang kini berada di kisaran Rp 40.000 hingga Rp 42.000 per kilogram, menyusul kesepakatan dengan asosiasi peternak lokal. Untuk mencegah lonjakan harga, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) diminta melakukan monitoring ketat.
"Kami ingin memastikan tidak ada pedagang yang menjual di atas harga yang telah disepakati, agar masyarakat tetap mendapatkan akses dengan harga yang wajar," tegas Zulhidayat.
Menjelang akhir tahun, Zulhidayat mengungkapkan keyakinannya terhadap stabilitas bahan pokok, terutama beras. Berdasarkan laporan Bulog, stok beras di gudang dinyatakan mencukupi untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru.
"Ketersediaan yang mencukupi ini diperkirakan dapat mencegah kelangkaan atau kenaikan harga yang signifikan," tambahnya.
Pemko Tanjungpinang berencana terus menggelar rapat koordinasi TPID secara rutin untuk memastikan kenaikan harga bahan pokok dapat diantisipasi. Pemantauan dan evaluasi akan dilakukan secara berkesinambungan guna menjaga stabilitas harga di pasar.
"Melalui langkah ini, kami berharap masyarakat tetap dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, terutama menjelang akhir tahun yang biasanya terjadi peningkatan permintaan," tutup Zulhidayat.
Rapat ini mempertegas komitmen Pemko Tanjungpinang dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah, memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi, dan menciptakan kenyamanan jelang momentum perayaan akhir tahun.
Editor: Gokli