BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pentingnya program Kartu Prakerja dalam menjawab kebutuhan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) di tengah cepatnya perubahan zaman dan disrupsi teknologi.
Hal ini disampaikan dalam acara Temu Alumni Kartu Prakerja bertajuk Merayakan Prakerja, Merayakan #JadiBisa di Graha Sawala Kemenko Perekonomian, Kamis (3/10/2024).
Menurut Airlangga, Kartu Prakerja telah menjadi solusi bagi masyarakat yang sebelumnya belum pernah mendapatkan pelatihan pasca sekolah. "Hampir lebih dari 90 persen penerima Kartu Prakerja tidak pernah mengikuti pelatihan sebelumnya. Ini menunjukkan betapa pentingnya lifelong learning untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman," ujar Menko Airlangga, demikian dikutip laman Kemenko Perekonomian.
Acara tersebut dihadiri 150 alumni Kartu Prakerja dari 38 provinsi, mewakili penerima program di 514 kabupaten/kota. Airlangga menekankan bahwa program ini tidak hanya menjangkau wilayah luas, tetapi juga inklusif, melibatkan perempuan, pemuda, keluarga miskin, purna PMI, penyandang disabilitas, dan mereka yang tinggal di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Menko Airlangga juga menyoroti tantangan tenaga kerja masa depan, termasuk perubahan permintaan pasar dan jenis pekerjaan yang terus berkembang. "Generasi muda perlu fleksibel dalam beradaptasi dengan karier baru dan job switching. Informasi dan pelatihan on-demand yang ditawarkan Kartu Prakerja menjadi kunci untuk menghadapi tantangan tersebut," tambahnya.
Kartu Prakerja yang diluncurkan lima tahun lalu, telah memberikan manfaat kepada 18,9 juta masyarakat dan diakui oleh berbagai institusi global. Program ini diapresiasi oleh Bank Dunia, UNDP, dan Ratu Maxima dari Belanda, serta menerima penghargaan Wen Hui Award dari UNESCO untuk inovasi pendidikan di Asia Pasifik.
Airlangga juga menyampaikan bahwa Kartu Prakerja berperan dalam mencapai delapan dari 17 pilar SDGs, dan menjadi contoh bagi negara lain. "Tidak ada institusi pendidikan manapun yang mampu melatih 18,9 juta orang dalam waktu empat tahun. Ini adalah prestasi besar," katanya.
Program ini juga dinilai telah mendukung peningkatan keterampilan digital, keterampilan hijau, soft skills, dan keterampilan di bidang hospitality yang sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Turut hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Jaksa Agung Muda Tata Usaha Negara Narendra Jatna, dan Staf Ahli Kementerian Pertahanan Bidang Ekonomi Mayor Jenderal TNI Steverly Christmas Parengkuan, serta sejumlah perwakilan kementerian dan lembaga terkait.
Editor: Gokli