BATAMTODAY.COM, Batam - Video amatir Wali Kota/Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, yang menuding adanya keterlibatan oknum Pemprov Kepri di balik kerusuhan aksi bela Rempang pada 11 September lalu, memancing amarah Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Menurut Gubernur Ansar, tudingan yang dilontarkan Muhamamd Rudi, bukan kali pertama lagi. Bahkan, Muhammad Rudi, kata Ansar, acap kali melontarkan isu yang meresahkan.
"Saya kira Wali Kota sudah beberapa kali juga bicara seperti itu. Informasi yang tak jelas tak usah disampaikan, kalau ngomong harus bertanggung jawab," kata Gubernur Ansar, saat ditemui di Gedung Graha Kepri, Batam Center, Rabu (1/11/2023).
Gubernur Ansar juga meminta Muhammad Rudi untuk membuka apa yang diketahui terkait kericuhan di depan Kantor BP Batam beberapa waktu lalu. "Oknum Pemprov Kepri siapa? Jelaskan, jangan seperti itu," kesalnya.
Mantan Anggota DPR RI ini juga menilai kericuhan aksi bela Rempang lantaran Muhammad Rudi tidak mampu menyelesaikan masalah. Baginya, tudingan Muhammad Rudi yang meresahkan seperti itu untuk menutupi ketidakmampuannya menyelesaikan masalah.
"Jangan karena tidak mampu selesaikan sesuatu, malah lempar isu. Itu tidak baik. Sudah, selesaikan saja tugas BP sampai tuntas," ungkapnya.
Mantan Bupati Bintan ini juga meminta Muhammad Rudi menuntaskan program Pulau Rempang yang akan dijadikan Rempang Eco-City. Sebab, proyek tersebut sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), dan BP Batam sebagai pilotnya untuk di daerah.
"Selesaikan ini, karena ini program pemerintah, dan perhatikan juga masyarakat. Jangan membentuk image (citra) yang tidak baik, sehingga membuat ricuh seperti ini," imbuhnya.
Ditambahkannya, sebagai perpanjangan dari Pemerintah Pusat, Pemprov Kepri selalu memberikan dukungan penuh terhadap proyek Rempang Eco-City. "Dari awal disampaikan Pemprov Kepri mendukung investasi untuk Pulau Rempang. Ada yang kurang kita dorong hingga tuntas," pungkas Gubernur Ansar Ahmad.
Editor: Gokli
