BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) RI, Prof Dr H Mahfud MD, dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Kota Batam besok, Kamis (6/4/2023).
Kunjungan Menko Polhukam ke Kota Batam ini untuk menindaklanjuti adanya informasi dari Kepala BP2MI RI, Benny Rhamdani terkait banyaknya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang terjadi di wilayah Kepulauan Riau (Kepri), khususnya Kota Batam.
Benny menyampaikan, penyelundupan PMI Ilegal menggunakan jalur belakang juga diketahui menggunakan modus yang kejam. Hal itu diketahui dari investigasi kecelakaan kapal di Johor Bahru pada akhir 2021 lalu.
Dijelaskan Benny, hasil investigasi kasus Johor Bahru kemarin sudah dilaporkan ke Kemenkopolhukam. Dia juga mengatakan, jika peristiwa tenggelamnya kapal tersebut jangan dimaknai sederhana. "Bahwa hasil investigasi kita itu dimungkinkan ada indikasi kesengajaan," ungkapnya.
"Misal berangkat 4 perahu, bagaimana mengelabui aparat di Malaysia dan di Indonesia dengan menenggelamkan 1 perahu agar yang 3 perahu bisa lolos. Ini jahat modusnya dan rata-rata yang bawa perahu selamat dan hilang. Jadi indikasi ini bisa menjadi fakta yang meyakinkan dan fakta ini sangat jahat, mengaburkan kejahatan dengan melakukan kejahatan lainnya," kata Benny di Batam, Kamis (30/3/2023) lalu.
Mendapati informasi tersebut, Mahfud MD dan Kepala BP2MI RI Benny Rhamdani akan melakukan diskusi publik wilayah perbatasan dengan tema 'Perang Semesta Melawan Penempatan Ilegal Pekerja Migran Indonesia'.
"Iya benar, akan ada kunjungan Pak Mahfud dan Pak Benny pada 6 April 2023 mendatang untuk melakukan diskusi terbuka di Kota Batam," kata Kepala BP2MI Kepri, Kombes Pol Amingga, Rabu (5/4/2023).
Amingga menjelaskan, nantinya dalam diskusi yang digelar Swiss-Belhotel Harbour Bay akan membahas berbagai permasalahan TPPO serta polemik yang kerap terjadi di wilayah Kota Batam dan Kepri.
"Nanti akan dibahas semuanya pada saat diskusi tersebut dan diharapkan dengan adanya diskusi ini, akan membuat TPPO di Kota Batam dan Kepri tidak akan terjadi lagi agar tidak ada timbul korban dikemudian hari," tutupnya.
Editor: Gokli