BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - PT PLN Area Tanjungpinang meminta kepada pelanggan besar agar menggunakan mesin genset pada saat beban puncak untuk mengantisipasi krisis listrik yang masih terjadi serta menghindari terjadinya kemarahan masyarakat yang berujung demonstrasi. Namun, kebijakan yang disetujui massa pendemo beberapa waktu lalu itu ternyata diprotes oleh pelanggan besar yang rata-rata dari kalangan pengusaha.
Adanya protes itu dikatakan Pelaksana Tugas Manajer PT PLN Area Tanjungpinang, Majudin, saat dihubungi, menyikapi pemadaman listrik yang masih saja terjadi. Para pengusaha, kata Majudin, beralasan jika mesin genset tidak terlalu optimal untuk memenuhi kebutuhan listrik.
"Di satu sisi masyarakat setuju, di sisi lain saya diprotes oleh pelanggan besar karena kebijakan itu. Tapi hendaknya bisa toleransi menunggu keadaan listrik di Tanjungpinang kembali normal yang diperkirakan sebulan lagi," kata Majudin, saat dihubungi BATAMTODAY.COM, Jumat (30/5/2014) petang.
Menurut dia, hanya itulah satu-satunya solusi sementara ini untuk mengantisipasi agar pemadaman listrik tidak terjadi. Dia memprediksi, pemadaman listrik mustahil dihindari hingga tambahan mesin 5 MW yang sedang dalam tahap proses lelang selesai.
"Sesuai estimasi kita, mesin 5 MW baru bisa dioperasikan selama 25 hari ke depan. Jadi, untuk sementara sebelum mesin itu datang kita minta kebijaksanaan dari para pelanggan-pelanggan besar untuk menghidupkan genset ketika beban puncak terjadi. Ini demi masyarakat juga," tuturnya. (*)
Editor: Roelan