BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai perkembangan negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Negosiasi ini bertujuan memperjuangkan tarif resiprokal yang lebih adil bagi produk ekspor Indonesia.
Dalam kunjungan ke AS, delegasi Indonesia menggelar serangkaian pertemuan dengan pejabat tinggi AS, antara lain US Trade Representative, Secretary of Commerce, Secretary of Treasury, dan Director of National Economic Council. Delegasi juga berdialog dengan pelaku usaha besar seperti Amazon, Boeing, Microsoft, Google, hingga asosiasi industri semikonduktor dan perdagangan ASEAN-AS.
Menurut Airlangga, Indonesia menawarkan skema perdagangan yang disebut 'fair and square', yakni tidak hanya membahas tarif, tetapi juga hambatan non-tarif serta upaya menyeimbangkan neraca perdagangan. "Neraca perdagangan kita sekitar USD 19 juta, kita berikan lebih dari USD 19,5 juta," ujar Airlangga, dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin (28/4/2025).
Selain membahas perdagangan, Airlangga juga melaporkan investasi baru perusahaan Indorama sebesar USD2 miliar di sektor blue ammonia di Louisiana, AS. Diskusi turut mencakup kerja sama dalam pengelolaan mineral kritis.
Indonesia menegosiasikan agar tarif produk ekspor ke AS disetarakan dengan negara lain seperti Vietnam dan Bangladesh guna menciptakan persaingan yang setara. Selain itu, Indonesia dan AS telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) untuk melanjutkan pembahasan teknis secara lebih intensif.
Presiden Prabowo mendukung pendekatan win-win solution dan mengarahkan pembentukan tiga satuan tugas baru, yakni Satgas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK, Satgas Peningkatan Iklim Investasi dan Percepatan Perizinan Berusaha, serta Satgas Perundingan Perdagangan, Investasi, dan Keamanan Ekonomi. Satuan tugas ini diharapkan mempercepat hasil negosiasi dengan pihak AS.
Selain perkembangan dengan AS, Airlangga juga melaporkan hasil pertemuan Presiden Prabowo dengan Chairman Lotte Group dan delegasi Federation of Korean Industries dari Korea Selatan. Sebanyak 19 perusahaan Korea Selatan yang telah berinvestasi USD 15,4 miliar di Indonesia menyatakan komitmen untuk menambah investasi sebesar USD 1,7 miliar.
Lotte Chemicals menawarkan kemitraan kepada Indonesia, yang telah disetujui Presiden Prabowo dengan penugasan kepada Danantara untuk melakukan kajian lebih lanjut. Perusahaan Korea lainnya seperti Hyundai, POSCO, EcoPro, KCC Glass, dan LX International juga melaporkan berbagai rencana ekspansi dan investasi lanjutan di Indonesia.
Presiden Prabowo mendapat apresiasi atas keterbukaan dalam mendengarkan aspirasi investor, yang dinilai meningkatkan kepercayaan pelaku usaha Korea Selatan terhadap iklim investasi Indonesia.
Editor: Gokli
