BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi menyepakati peningkatan kerja sama komprehensif di sektor industri sebagai upaya strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Kesepakatan ini disampaikan usai pertemuan antara Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Al-Khorayef, di Jakarta, Rabu (16/4/2025).
"Hubungan bilateral Indonesia–Arab Saudi terus berkembang melampaui sektor keagamaan, kini mencakup perdagangan, investasi, pendidikan, hingga industri. Kami berkomitmen untuk saling melengkapi kebutuhan di bidang industri," ujar Menperin Agus, dalam siaran pers Kemenperin.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, delegasi Arab Saudi mengunjungi Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0, yang berada di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian. Dalam kunjungan itu, kedua pihak meninjau fasilitas, infrastruktur, dan pusat percontohan teknologi industri 4.0, sekaligus membahas potensi kerja sama di bidang penguatan SDM dan alih teknologi.
Kepala BPSDMI, Masrokhan, menyatakan kesiapan Indonesia untuk menjalin kolaborasi di berbagai bidang, antara lain pertukaran pelatihan, pengembangan kompetensi tenaga kerja melalui reskilling dan upskilling, riset kolaboratif pengembangan kecerdasan buatan (AI), serta penyediaan tenaga kerja terampil melalui pendidikan vokasi.
"Kami siap mengirim lulusan skilled worker dari berbagai politeknik industri, seperti jurusan chemical engineering, automotive, electrical engineering, hingga mining industry, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Arab Saudi," kata Masrokhan.
Selain itu, BPSDMI juga membuka peluang kerja sama dalam transfer teknologi dan pengembangan kapasitas teknologi AI yang dapat difasilitasi melalui PIDI 4.0. Saat ini, PIDI 4.0 telah bermitra dengan 63 perusahaan industri dan menyediakan lima layanan utama, mulai dari showcase teknologi, engineering, hingga pengembangan AI guna mendukung transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Menteri Bandar Al-Khorayef menyambut baik kerja sama tersebut dan menyatakan minat Arab Saudi untuk memperkuat kolaborasi dengan Indonesia di sektor industri dan pertambangan, termasuk peluang investasi di bidang manufaktur. "Kami melihat potensi besar untuk mendukung dan memperkuat satu sama lain, termasuk menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, delegasi Arab Saudi juga diperkenalkan pada 29 satuan kerja Kementerian Perindustrian yang meliputi 13 perguruan tinggi vokasi, 9 SMK, dan 7 balai diklat industri, yang setiap tahunnya meluluskan sekitar 36.600 tenaga kerja siap pakai berbasis kompetensi.
Pemerintah berharap kunjungan ini menjadi momentum memperkuat kemitraan strategis Indonesia-Arab Saudi sekaligus membuka peluang kerja sama yang lebih luas di masa mendatang, khususnya dalam transformasi industri dan pengembangan sumber daya manusia.
Editor: Gokli