logo batamtoday
Minggu, 20 April 2025
BATAM TODAY


Kemenperin Perkuat Industri Obat Bahan Alam Lewat Fasilitas Produksi Modern
Sabtu, 19-04-2025 | 08:44 WIB | Penulis: Redaksi
 
Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia Farmasi dan Kemasan (BBSPJIKFK) Jakarta. (Kemenperin)  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat dukungannya terhadap pengembangan industri obat bahan alam (OBA) nasional dengan menyediakan fasilitas produksi berstandar tinggi di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia Farmasi dan Kemasan (BBSPJIKFK) Jakarta. Fasilitas ini diharapkan mampu mendorong kemandirian sektor farmasi dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku.

Fasilitas tersebut, yang dikenal sebagai House of Wellness, dilengkapi teknologi modern yang mendukung proses produksi obat herbal dari tahap pengolahan simplisia, ekstraksi, formulasi hingga pengemasan, sesuai standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).

"Fasilitas ini merupakan bentuk konkret komitmen kami dalam mendukung kemandirian obat nasional, sekaligus memastikan industri OBA memiliki dukungan teknologi dan standardisasi yang mumpuni," ujar Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, pada Selasa (15/4/2025), demikian dikutip laman Kemenperin.

Sukadiono, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kemenko PMK, mengapresiasi langkah BBSPJIKFK sebagai bagian dari Satgas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Fitofarmaka. Ia menilai keberadaan House of Wellness selaras dengan misi pemerintah mendorong Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) masuk dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Dalam kunjungan tersebut, Kepala BBSPJIKFK, Siti Rohmah Siregar, menjelaskan pihaknya tengah menjajaki kerja sama operasional dengan PT Wiralab Analitika Solusindo untuk pemanfaatan fasilitas pengolahan dan produksi ekstrak. Ia juga membuka peluang kerja sama dengan pihak lain demi optimalisasi penggunaan fasilitas tersebut.

Tak hanya fokus pada produksi, BBSPJIKFK juga aktif dalam Jejaring Laboratorium Pengujian Obat Bahan Alam (JLPOBA), bersama BPOM, IPB, UGM, dan sejumlah lembaga lain. Jejaring ini bertujuan meningkatkan mutu pengawasan produk OBA serta memperkuat pertukaran informasi antar laboratorium.

Data dari BPOM per September 2024 menunjukkan, dari lebih dari 15.000 produk obat bahan alam yang terdaftar sebagai jamu, hanya 77 produk berstatus herbal terstandar dan 20 produk tergolong fitofarmaka. Hal ini menunjukkan masih besarnya potensi pengembangan kekayaan biodiversitas Indonesia untuk industri farmasi.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, pemerintah berharap industri obat bahan alam dapat tumbuh lebih kuat, menghasilkan produk berkualitas tinggi, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk dalam negeri.

Editor: Gokli

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2025 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit