BATAMTODAY.COM, Batam - Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid, yang mewakili Wakil Walikota Batam Li Claudia Chandra, menerima kunjungan dari Yayasan Dharmayatra Besar Bodhimandala dalam Kegiatan International Thudong 2025 di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Tanjung Uncang Batu Aji, Rabu (16/4/2025). Bhikkhu Thudong tiba di Kota Batam melalui Pelabuhan Harbourbay Batam.
"Atas nama Pemerintah Kota Batam, mengucapkan selamat datang di Kota Batam Kota Bandar Dunia Madani," katanya menyambut rombongan Bhikhhu di halaman Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah.
Jefridin menjelaskan, Batam merupakan 1 dari 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepri dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa. Batam merupakan miniatur Indonesia, seluruh suku, agama dan budaya ada di Kota Batam.
"Semoga perjalanan ibadah selama berada di Batam para Bhikkhu merasa nyaman dan betah. Batam merupakan daerah yang aman dan masyarakatnya bersatu padu dibawah naungan FKUB Kota Batam," jelasnya.
Kegiatan International Thudong 2025 bertemakan “Berjalan Bergandengan Tangan Wujudkan Toleransi untuk Perdamaian Dunia”. Rombongan Bhikkhu Thudong berjumlah 39 orang, terdiri dari 38 Bhikkhu dan 1 umat yang berjalan kaki dari Bangkok, Thailand menuju Indonesia sejauh 2.600 Km.
Dengan tujuan untuk mengikuti Perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 di Candi Borobudur. Diharapkan tanggal 12 Mei 2025 rombongan Bhikkhu sudah tiba di Candi Borobudur.
Rombongan Bhikku Thudong masuk ke Indonesia melalui Kota Batam dan akan melakukan kunjungan di tiga rumah ibadah. Yakni Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Gereja Katolik Kerahiman Habi Tiban Patam Lestari Kecamatan Sekupang dan Pura Agung Amerta Bhuana Sei Ladi Kecamatan Sekupang.
Penyambutan kunjungan Bhikkhu Thudong di Batam dihadiri Kepala Kantor Kemenag Kota Batam, Budi Dermawan, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Batam, Chablullah Wibisono dan MUI Kota Batam, Lukman Rivai.
Terpisah, Wakil Ketua Panitia Bhikkhu Thudong 2025 Batam, Edi atau akrab disapa Abi Kho, menyebut, Thudong bukan sekadar tradisi berjalan kaki menempuh rute ekstrem dari Bangkok, Thailand, ke Magelang, Indonesia. Ia adalah wujud keteguhan iman, ketenangan batin, dan pesan universal: bahwa perdamaian dapat dijalin melalui langkah kaki dan sambutan hangat lintas agama.
Abi menjelaskan, kegiatan ini sebagai simbol nyata toleransi Indonesia. Baginya perjalanan spiritual ini merupakan rangkaian kunjungan lintas Iman dari empat negara.
Sesuai jadwal, 16 hingga 18 April 2025, para Bhikkhu mengunjungi sejumlah rumah ibadah di Batam. Mereka disambut hangat oleh pemuka lintas agama dan masyarakat setempat.
"Meski tidak semua agenda di Batam dilakukan dengan berjalan kaki, namun, semangat spiritual dan interaksi lintas agamanya sangat kuat. Ini adalah pesan damai dari Batam untuk dunia," ujar Abi Kho, Senin (14/4/2025).
Ia menambahkan, perjalanan ini merupakan simbol keterhubungan budaya dan spiritual masyarakat Asia Tenggara. Dimulai dari Bangkok dengan berjalan kaki ke Malaysia, dilanjutkan ke Singapura, dan dari sana, para Bhikkhu menyeberang ke Indonesia melalui Batam menggunakan kapal feri.
"Di pelabuhan Batam nanti, mereka akan disambut oleh pemuka agama lintas iman beserta para umat. Ini menunjukkan bahwa perjalanan suci ini mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia," tambahnya.
Editor: Yudha