BATAMTODAY.COM, Tangerang - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025 sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung di AEON Mall BSD City, Tangerang, Banten, pada Minggu (23/2/2025), dan diharapkan dapat memperkuat pemahaman masyarakat mengenai keuangan syariah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menekankan pentingnya edukasi keuangan syariah agar semakin dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat. "Ini adalah tugas bersama antara OJK dan para pemangku kepentingan untuk terus mengedukasi masyarakat tentang keuangan syariah serta memperkuat branding sektor ini," ujarnya, saat membuka acara.
GERAK Syariah 2025 dirancang untuk meningkatkan literasi keuangan syariah serta mengoptimalkan momentum bulan Ramadan 1446 Hijriah. Friderica juga mendorong pelaku usaha jasa keuangan syariah untuk terus berinovasi dan lebih memahami kebutuhan masyarakat guna meningkatkan pemanfaatan layanan keuangan syariah.
Potensi sektor keuangan syariah di Indonesia terus meningkat. Pada Desember 2024, intermediasi perbankan syariah tumbuh positif dengan pembiayaan naik 9,9 persen menjadi Rp 643,5 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 10,1 persen menjadi Rp 753,6 triliun. Market cap syariah mencapai Rp 6.825,3 triliun atau tumbuh 11,1 persen, sementara Asset Under Management (AUM) syariah meningkat 18,2 persen (yoy) menjadi Rp 50,5 triliun. Sukuk (korporasi dan negara) juga tumbuh 12,9 persen (yoy) menjadi Rp 1.682,9 triliun. Sementara itu, aset asuransi syariah mencapai Rp 46,55 triliun dengan pertumbuhan 5,8 persen, serta piutang pembiayaan syariah naik 11,3 persen menjadi Rp 33,8 triliun.
Pembukaan GERAK Syariah 2025 turut dihadiri oleh Anggota DPD RI Habib Ali Alwi, Ketua Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Provinsi Banten Siti Ma'rifah, serta Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, M Ismail Riyadi.
Selain itu, acara ini menghadirkan narasumber seperti Frisca Devi Choirina (Co-Founder NgertiSaham) dan Andry Wicaksono (Analis Senior Direktorat Pengembangan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah OJK).
Kolaborasi Luas untuk Meningkatkan Inklusi Keuangan Syariah
M Ismail Riyadi menegaskan bahwa GERAK Syariah 2025 merupakan kampanye kolaboratif bersama berbagai pemangku kepentingan, termasuk Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah (PUJKS), Asosiasi Industri Jasa Keuangan Syariah, Bank Indonesia, Kementerian Agama, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Tim Percepatan Keuangan Daerah (TPAKD), media massa, influencer, serta tokoh agama dan penggerak keuangan syariah lainnya. Kegiatan ini juga akan dilaksanakan secara serentak di 37 Kantor OJK daerah.
OJK akan menggelar GERAK Syariah 2025 hingga 31 Maret 2025 dengan dua program utama, yaitu KOLAK (Kajian dan Obrolan Seputar Keuangan Syariah) dan KURMA (Kompetisi Keuangan Syariah di Bulan Ramadan). Program KOLAK meliputi webinar edukasi, podcast Ramadan, talkshow radio, School of Syariah, serta konten harian Ramadan.
Tahun sebelumnya, GERAK Syariah 2024 telah menghasilkan 1.007 kegiatan literasi dan inklusi keuangan, dengan 742 kegiatan literasi dan 265 kegiatan inklusi keuangan, menjangkau lebih dari 3 juta peserta edukasi keuangan serta 1,17 juta peserta inklusi keuangan.
Friderica berharap partisipasi dalam GERAK Syariah 2025 akan meningkat, sehingga literasi dan inklusi keuangan syariah semakin luas serta memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat.
Editor: Gokli