logo batamtoday
Sabtu, 22 Februari 2025
Panbil Group


Copot Satryo Brodjonegoro, Prabowo Lantik Guru Besar ITB Profesor Brian sebagai Mendiktisaintek Baru
Kamis, 20-02-2025 | 08:04 WIB | Penulis: Irawan
 
Professor Brian Yuliarto dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) oleh Presiden Prabowo Subainto di Istana Negara, Rabu (19/2/2025) sore. (Foto: Istimewa)  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Professor Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang terkena reshuffle Kabinet Merah Putih.

Reshuffle ini merupakan yang perdana sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu.

Pengangkatan Brian berdasarkan Keppres Nomor 26B Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih 2024-2029.

"Mengangkat Profesor Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek Kabinet Merah Putih dalam sisa masa jabatan periode 2024-2029," demikian bunyi Keppres tersebut terpantau dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (19/2/2025) sore.

Setelahnya, Presiden Prabowo Subianto mengambil sumpah Brian dan sejumlah pejabat lainnya yakni Kepala dan Wakil Kepala BPKP dan BPS serta Kepala BSSN.

"Bersediakah saudara-saudara untuk diambil sumpah janji menurut agama masing-masing?" kata Prabowo.

"Bersedia," jawab para menteri dan pejabat tersebut.

Mendiktisaintek baru, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., merupakan akademisi dan peneliti yang lama mengabdi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia menjadi Guru Besar ITB dan berasal dari kelompok keahlian Teknologi Nano dan Kuantum Maju.

Brian berkiprah menjadi dosen bidang Teknik Fisika di Fakultas Teknologi Industri ITB sejak 2006 silam.

Dulu ia mengenyam studi di berbagai kampus kelas wahid, mulai dari studi S1 jurusan Teknik Fisika di ITB pada 1999. Lalu melanjutkan kuliah S2 program studi Quantum Engineering and System Science.

Brian juga mengenyam pendidikan doktoral di University of Tokyo pada 2002 dengan program studi Quantum Engineering and System Science.

Selain melantik Mendiktisaintek, Prabowo juga melantik pejabat lain, yakni Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti;, Wakil Kepala BPS Sonny Harry B.

Kemudian Kepala BPKP Yusuf Ateh; dan Wakil Kepala BPKP Agustina Arumsari, serta Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo.

Mengundurkan Diri

Sementara itu, Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro memilih mengundurkan diri sebelum diresuffle. Surat pengunduran dirinya baru saja diserahkan ke Sekretariat Negara (Setneg), Rabu (19/2/2025).

"Jadi saya itu baru saja ke Sekretariat Negara menyerahkan surat pengunduran diri saya sebagai Mendiktisaintek," kata Satryo di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, Rabu.

Namun, terlepas apakah Satryo terkena resuflle atau mengudurkan diri dari jabatannya, ia menjadi menteri pertama yang diresuffle di kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wapres Gibran Rakabuming Raka yang baru menduduki jabatannya selama 121 hari.

Selama menjabat sebagai Mendiktisaintek, Satryo menimbulkan berbagai kontroversi. Mulai didemo pegawai kementeriannya sendiri hingga menyampaikan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) akan kena potongan imbas efisiensi anggaran.

Berikut ini deretan kontroversi yang pernah dilakukan Mendiktisaintek Satryo Bodjonegoro:

Didemo Pegawai

Demo pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi sempat meramaikan publik pada pertengahan Januari 2025 lalu. Sebanyak 235 ASN Kemdiktisaintek menggelar aksi di depan kantor kementerian mereka pada Senin (20/1/2025).

Aksi demo dipicu pemberhentian mendadak seorang pegawai yang dilakukan secara verbal. Dikutip dari Antara, peserta aksi memadati depan kantor Kemdiktisaintek sambil membawa spanduk dengan tulisan bernada protes terhadap institusi dan Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Salah satu spanduk bertulisan 'Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan Istri!'. Kemudian ada juga yang bertuliskan 'Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga'.

Mendikti Satryo pun buka suara terkait demo tersebut. Saat itu, dia mengatakan aksi tersebut digelar terkait rencana mutasi besar-besaran di kementerian tersebut.

"Demo itu terkait kami sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran karena pecahnya jadi tiga menteri, kita perlu banyak orang, kita ingin benahi sesuai amanat presiden harus hemat dengan anggaran pemerintah," kata Satryo, Senin (20/1/2025).

Satryo menjelaskan ada pihak-pihak yang tidak bersedia untuk dimutasi. Hal itulah yang dia yakini memicu demonstrasi di kantor Kemendiktisaintek di Jakarta.

"Kita melakukan mutasi yang cukup besar, karena memang ada pihak yang tidak berkenan," lanjutnya.

Beredar kabar bahwa pegawai berdemonstrasi karena sikap Satryo yang dinilai pemarah dan suka menampar, sebagaimana terlihat pada salah satu spanduk aksi. Satryo menampik hal tersebut. Dia menduga namanya disebut dalam demonstrasi agar aksi tersebut mendapat perhatian publik.

"Nggak ada, tidak benar. Pendemo kan cari sesuatu yang menarik, intinya kita sedang bersih-bersih," tegasnya.

Rekaman Suara Marah-marah

Kemudian, Mendikti Satryo juga sempat menjadi sorotan terkait beredarnya rekaman suara yang diduga dirinya tengah marah-marah kepada pegawainya. Rekaman tersebut berisi dialog tentang WiFi dan pompa air antara Satryo dan staf tersebut.

Diduga Mendiktisaintek sedang memarahi staf Kemendiktisaintek akibat pompa air yang tidak kunjung menyala. Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro sempat buka suara terkait beredarnya rekaman tersebut. Dia menegaskan jika rekaman tersebut bukan dirinya.

"Itu bukan suara saya," ucapnya, Selasa (21/1/2025).

Menyebut KIP Dipotong

Selanjutnya, Mendikti Satryo juga sempat menjadi sorotan publik lantaran menyebut beasiswa KIP akan terdampak efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan Mendikti Satryo ini disampaikan usai rapat kerja bersama Komisi X DPR RI.

Rapat tersebut digelar di ruang rapat Komisi X DPR, Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (12/2/2025) yang lalu. Selepas rapat, Mendikti Satryo menyampaikan, berdasarkan rencana Ditjen Anggaran Kemenkeu, KIP Kuliah akan dipangkas Rp 1,31 triliun dari pagu awal Rp 14,69 triliun.

Pernyataan Satryo ternyata berbuntut panjang. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama beberapa pimpinan DPR RI bahkan sempat melakukan konferensi pers dua hari kemudian untuk meluruskan informasi tersebut.

Sri Mulyani awalnya menjelaskan untuk tahun anggaran 2025 ada 1.040.192 mahasiswa yang akan menerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar atau KIP. Jumlah anggaran beasiswa tersebut mencapai Rp 14.698.000.000.000.

"Jumlah penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar untuk tahun anggaran 2025 adalah sebesar 1.040.192 mahasiswa. Jumlah anggaran untuk beasiswa KIP untuk 1.040.192 mahasiswa tersebut adalah sebesar Rp 14.698.000.000.000," kata Sri Mulyani saat konferensi pers, Jumat (14/2/2025).

Sri Mulyani menekankan anggaran Rp 14,6 T itu tidak mengalami efisiensi. "Anggaran tersebut tidak terkena pemotongan dan tidak dikurangi," imbuhnya.

Editor: Surya

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2025 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit