logo batamtoday
Sabtu, 18 Januari 2025
Panbil Group


Amsakar Achmad Minta Lurah Sei Pelenggut Klarifikasi Pemecatan Belasan Kader Posyandu
Jumat, 17-01-2025 | 15:44 WIB | Penulis: Aldy Daeng
 
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam terpilih pada Pilkada 2024, Amsakar Achmad - Li Claudia Chandra, saat diskusi santai bersama awak media, Kamis (16/1/2025). (Foto: Aldy Daeng/Batamtoday)  

BATAMTODAY.COM, Batam - Kontroversi pemecatan belasan kader Posyandu Amanda di Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, memunculkan polemik setelah nama Wali Kota Batam terpilih, Amsakar Achmad, dikaitkan dengan kejadian ini.

Ketua RW 09, Mansur, disebut-sebut mengambil langkah sepihak untuk memberhentikan kader tanpa alasan jelas, yang menurut pengakuan kader dilakukan atas arahan Amsakar.

Namun, Amsakar dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan meminta Lurah Sei Pelenggut memberikan klarifikasi. "Saya sudah hubungi Lurah terkait, dan ia mengatakan hal ini tidak benar. Jika ada informasi yang berkembang, segera lakukan klarifikasi untuk menghentikan spekulasi," kata Amsakar saat ditemui, Kamis (17/1/2025).

Amsakar Bantah Keterlibatan

Amsakar menegaskan dirinya tidak pernah memerintahkan pemecatan tersebut. Ia juga menyayangkan isu yang berkembang di media sosial, yang dinilai kontraproduktif. "Tidak pernah terlintas di pikiran saya untuk memecat kader Posyandu. Saya lebih fokus pada hal yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat," tegasnya.

Amsakar menilai isu ini hanya memperkeruh suasana pasca-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang seharusnya menjadi momentum untuk membangun kembali semangat kerja sama.

Dukungan DPRD dan Pengakuan Kader Posyandu

Anggota Komisi IV DPRD Batam, Yunus, yang menerima aduan dari kader Posyandu, turut menyatakan ketidakpercayaannya pemecatan ini didasari perintah dari Amsakar. "Saya yakin Pak Amsakar tidak akan mengeluarkan arahan seperti itu. Beliau punya tanggung jawab yang jauh lebih besar untuk diurus," ujar Yunus.

Sementara itu, Ketua Posyandu se-Kelurahan Sei Pelenggut, Aliyarni, menyatakan kecewa dengan keputusan pemecatan yang dilakukan melalui grup WhatsApp RW. Ia juga menyinggung dugaan bahwa langkah tersebut terkait hasil Pilkada.

"Pemecatan ini mendadak dan tidak memiliki dasar yang jelas. Kami ingin keadilan atas pengabdian kami selama bertahun-tahun," tegas Aliyarni, saat menemui Yunus.

Amsakar mengajak semua pihak untuk menjaga situasi kondusif dan tidak memperpanjang isu yang tidak relevan. "Kompetisi sudah selesai. Mari kita fokus membangun Batam ke depan. Banyak pekerjaan yang lebih penting untuk kepentingan masyarakat," ujar Amsakar.

Dengan isu ini yang tengah menjadi sorotan, klarifikasi resmi dari pihak terkait diharapkan dapat meredam polemik dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah setempat.

Editor: Gokli

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2025 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit