BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan solusi kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) untuk menghadapi cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Solusi tersebut berupa penerapan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), sebuah teknologi yang dapat membantu mengendalikan dampak cuaca ekstrem, seperti banjir dan kekeringan.
Plt Direktur Modifikasi Cuaca, Dr M Darwin, bersama Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Ramlan, dan Kepala Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, menyampaikan rekomendasi ini pada Selasa (14/1/2024) pagi.
Ramlan mengungkapkan pihaknya telah berdiskusi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Kepri terkait langkah-langkah antisipasi cuaca ekstrem. "Kami diterima dengan baik oleh Pak Sekda. Diskusi ini fokus pada bagaimana kita bersama mengatasi dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan terus berlanjut di wilayah Kepri," jelas Ramlan.
BMKG menjelaskan saat mereka mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem, Pemprov Kepri dapat mengajukan permohonan resmi untuk pelaksanaan OMC. Teknologi ini memungkinkan pengalihan hujan ke wilayah tertentu atau pengendalian distribusi curah hujan.
Penerapan dan Manfaat Teknologi Modifikasi Cuaca
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah berhasil diterapkan di beberapa daerah, seperti Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, serta Medan dan Aceh. Teknologi ini menawarkan dua pendekatan utama:
- Teknologi Hujan Buatan: Memanfaatkan metode pemupukan awan untuk memicu pembentukan hujan.
- Teknologi Pengendalian Hujan: Menggunakan radar dan sistem pengendalian untuk mengarahkan hujan ke daerah tertentu.
Manfaat dari penerapan teknologi ini meliputi:
- Mengurangi risiko banjir dan genangan.
- Mengendalikan distribusi hujan untuk mencegah intensitas hujan yang berlebihan.
- Mengurangi potensi kebakaran hutan.
Ramlan berharap Pemprov Kepri dapat memanfaatkan teknologi ini sebagai langkah antisipasi dini dalam menghadapi cuaca ekstrem. "Dengan teknologi ini, hujan dapat dialihkan ke wilayah yang membutuhkan. Hal ini akan sangat berguna, baik saat musim hujan maupun kekeringan," tutup Ramlan.
Langkah inovatif ini diharapkan mampu mengurangi dampak bencana alam dan mendukung keberlanjutan lingkungan di Kepri, yang sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan pesisir.
Editor: Gokli