BATAMTODAY.COM, Batam - Tragedi longsor di Kompleks Perumahan Tiban Koperasi, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, yang terjadi pada Senin dini hari (13/1/2025), menimbulkan duka mendalam.
Lima rumah terdampak longsor tersebut, menyebabkan dua korban meninggal dunia dan dua lainnya masih dinyatakan hilang. Beberapa korban luka dirawat intensif di RSOB Kota Batam.
"Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini. Semoga para korban yang meninggal mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah," ujar Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, saat meninjau lokasi bencana.
Gubernur Ansar menegaskan pentingnya mitigasi bencana, terutama mengingat kondisi geografis Kepulauan Riau yang banyak memiliki bukit dan lembah, serta pemukiman penduduk di lereng bukit. "Kami terus berkoordinasi dengan Pemko Batam dan jajaran terkait untuk memperkuat mitigasi. Pengalaman bencana sebelumnya, seperti longsor di Serasan, Natuna, yang menelan 21 korban jiwa, menjadi pelajaran berharga," jelas Ansar.
Ansar juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada selama musim cuaca ekstrem, yang menurut BMKG diprediksi masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan. "Waspada sangat penting. Risiko bencana seperti longsor dan banjir bisa diminimalkan jika masyarakat lebih siaga," tambahnya.
Terkait bantuan bagi korban terdampak, Gubernur Ansar menyebutkan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri tengah melakukan pendataan dan penghitungan kebutuhan bantuan. "BPBD akan segera mendistribusikan bantuan. Besaran bantuan akan disesuaikan dengan dampak kerugian, biasanya berkisar antara Rp 70 juta hingga Rp 100 juta. Kami usahakan bantuan ini cepat tersalurkan," ujar Ansar.
Pemprov Kepri juga terus berkoordinasi dengan Pemko Batam untuk menentukan langkah ke depan, termasuk opsi relokasi warga dari area rawan longsor.
Pencarian dua korban yang hilang akibat longsor, pasangan Doni Aprianto dan Linda Lucinta, masih berlangsung. Tim gabungan dari Basarnas, Kepolisian, dan Satpol PP Kota Batam telah mengerahkan satu unit alat berat dan anjing pelacak K-9 untuk mempermudah pencarian.
"Proses pencarian dimulai sekitar pukul 03.00 WIB dini hari setelah curah hujan mereda. Hingga pukul 11.00 WIB, pencarian masih berlangsung," ungkap Ketua RT 04, Heriawan.
Heriawan juga menjelaskan bahwa longsor terjadi akibat patahan bukit di belakang blok perumahan. "Dari lima rumah yang terdampak, tiga mengalami kerusakan berat dan tertimbun tanah," tambahnya.
Wakil Wali Kota Batam sekaligus Wali Kota Batam terpilih, Amsakar Achmad, menyampaikan bahwa Pemko Batam telah menyiagakan personel tanggap bencana dan meminta masyarakat di wilayah rawan longsor untuk sementara waktu mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Kami meminta seluruh perangkat RT/RW mengaktifkan posko jaga di wilayah rawan bencana untuk mempercepat komunikasi dan tanggapan terhadap situasi darurat," kata Amsakar.
Amsakar juga menekankan mitigasi dan penanganan bencana akan menjadi salah satu prioritas utama Pemko Batam dalam pembahasan dengan OPD terkait. "Belajar dari kejadian ini, kita akan memaksimalkan kesiagaan agar dampak bencana serupa dapat diminimalkan," tutupnya.
Dengan langkah cepat pemerintah dan gotong royong masyarakat, diharapkan Batam dapat menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung hingga pekan depan dengan lebih siap.
Editor: Gokli