BATAMTODAY.COM, Batam - Kota Batam terus memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata utama di Indonesia setelah Bali dan Jakarta. Sebagai kontributor utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata, Batam mencatat angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang signifikan.
Berdasarkan data, 75-80 persen kunjungan wisman ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tercatat berasal dari Batam. Pada tahun 2024, dari total 1,4 juta kunjungan wisman di Kepri, 1,15 juta di antaranya tercatat di Batam. Hal ini menunjukkan kontribusi besar sektor pariwisata terhadap perekonomian kota.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mengungkapkan optimismenya untuk meningkatkan capaian tersebut pada 2025 melalui berbagai program dan inisiatif strategis. "Pada 2025, kami telah menyiapkan lebih dari 150 event yang mencakup kebudayaan dan sport tourism. Event ini dirancang untuk menarik perhatian wisatawan lokal maupun internasional," ujar Ardi pada Sabtu (4/1/2025).
Sebagai bagian dari upaya mendongkrak angka kunjungan, Disbudpar Batam juga berencana mengajukan penghapusan Visa on Arrival (VoA) bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Batam. "Jika VoA dihapuskan, kami yakin kunjungan wisman ke Batam bisa meningkat drastis. Batam pernah menjadi penyumbang wisman terbesar kedua di Indonesia setelah Bali, dan kami optimis bisa mengembalikan posisi itu," tambah Ardi.
Selain itu, event internasional seperti Tour de Batam akan kembali digelar untuk menguatkan branding Batam sebagai destinasi sport tourism. Kondisi geografis dan infrastruktur Batam yang mendukung menjadikannya lokasi ideal untuk kegiatan olahraga skala besar.
Disbudpar Batam juga memprioritaskan penyelenggaraan event budaya tahunan seperti perayaan Imlek, Bazar Ramadan, dan Idul Fitri yang diharapkan dapat mendorong perputaran ekonomi. Sebagai kota MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions), Batam juga siap menjadi tuan rumah berbagai event internasional dan pameran dari negara-negara tetangga.
Batam menargetkan kunjungan wisman mencapai 1,5 juta pada 2025. Untuk mencapainya, pemerintah berupaya menghadirkan atraksi yang lebih menarik, meningkatkan infrastruktur, serta mengembangkan destinasi wisata baru. Ardi juga mengajak daerah lain untuk mengadakan kegiatan promosi wisata, investasi, dan pertemuan di Batam.
"Dengan infrastruktur yang telah terbangun, Batam bisa menjadi lokasi strategis untuk pameran atau promosi daerah lain. Kami ingin menjadikan Batam tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat aktivitas ekonomi dan promosi di Indonesia," tutup Ardiwinata.
Melalui program Visit Batam 2025, pemerintah kota berkomitmen meningkatkan daya saing pariwisata Batam dengan memanfaatkan event internasional, penguatan infrastruktur, dan promosi strategis. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi Batam sebagai destinasi favorit bagi wisatawan mancanegara dan domestik.
Editor: Gokli