BATAMTODAY.COM, Batam - Menjelang perayaan hari besar Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam memastikan stok bahan kebutuhan pokok (Bapok) di Kota Batam aman.
"Jumlah kebutuhan bahan pokok kita hingga Natal dan Tahun Baru mencukupi semuanya. Kita pastikan stok aman," ucap Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau, Rabu (4/12/2024).
Berkaca dari tahun sebelumnya, lanjut Gustian, kenaikan pada momen perayaan hari besar, kenaikan harga bahan pokok selalu mengalami kenaikan. Akan tetapi Gustian juga memastikan, bahwa harga kebutuhan pokok masyarakat tidak akan mengalami kenaikan yang signifikan.
Sebab, kata dia pihaknya akan melakukan langkah-langkah konkret untuk mengatasi itu. Diantaranya pihak Disperindag dalam waktu dekat ini akan melakukan rapat koordinasi dengan para distributor kota Batam.
"Dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan rapat bersama distributor Batam. Kalau tak ada halangan, Kamis besok kita rapat. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi ketersediaan stok dan kestabilan harga," sebutnya.
Diakuinya, beberapa hari terakhir ada sedikit kenaikan pada beberapa jenis kebutuhan pokok. Hal itu disebabkan oleh cuaca dan kelancaran pengiriman dari daerah penghasil.
"Kenaikan itu disebabkan oleh cuaca dan kendala transportasi, ada beberapa mode transportasi mengalami kenaikan, itu yang disampaikan distributor beberapa waktu lalu," ungkapnya.
Kedepan, Gustian juga menyampaikan bahwa akan ada lagi kerjasama antara Disperindag Batam dengan daerah penghasil. Dalam waktu dekat ini akan melakukan kesepakatan dengan daerah Sawahlunto, Sumatra Barat. Ada empat jenis kebutuhan pokok yang akan menjadi fokus dalam kerjasama itu diantaranya, beras cabai, telur serta bawang merah dan putih.
Pihak pemerintah daerah Sawahlunto juga menawarkan kebutuhan jagung. Namun, kebutuhan jagung di kota Batam tidak terlalu besar, jadi untuk jagung tidak menjadi prioritas.
"Akhir bulan ini, kita akan mulai kerjasama dengan Sawahlunto, Padang. Mereka berharap, hasil panennya bisa dipasarkan di Kota Batam," ungkap Gustian.
Kerjasama dengan Sawahlunto itu, tambah Gustian, menghindari ketergantungan dari darah pemasok sebelumnya, seperti dari daerah Sumatra Utara dan NTB Mataram dan Lombok.
"Kalau dari Sawahlunto ini perjalanan lewat darat, dan disambung dengan jalur laut sedikit. Kita sama-sama menghitung biaya transportasinya," pungkasnya.
Editor: Yudha