BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menyebut pemerintah akan menuntaskan pembangunan bendungan demi tercapainya program swasembada pangan pada 2028.
Diana menuturkan demi mencapai swasembada pangan syarat indeks ketahanan air Indonesia sebesar 200 meter kubik per kapita/tahun dengan sebaran yang merata di seluruh Tanah Air.
"Karena kalau enggak merata berarti swasembada pangan tidak bisa tercapai," kata Diana di GIK UGM, Sleman, DIY, Sabtu (16/11) malam.
Sementara, menurut Diana, Indonesia sendiri memiliki potensi ketersediaan air permukaan sebesar 2,78 triliun meter kubik per tahun.
Apabila ini bisa ditampung dengan baik, target swasembada pangan dan energi bisa dipenuhi selain juga dapat mendukung penyediaan irigasi serta pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat.
"Salah satu teknologi yang bisa mendukung upaya tersebut adalah pembangunan bendungan," tutur Diana.
Ia melanjutkan pemerintah sampai 2014 kemarin sudah membangun 187 bendungan dan akan menyelesaikan 61 bendungan pada periode 2015-2024/2025.
Menurut Diana, pemerintah mempersiapkan 11 bendungan baru yang dibangun sejak 2021 tersebar di seluruh wilayah Indonesia. "Sehingga total 259 bendungan yang dibangun oleh pemerintah," sambungnya.
"Tapi saya ingat, Menteri PUPR yang lalu, Bapak Basuki (Hadimuljono) menyampaikan 259 (bendungan) itu belum ada artinya apa-apa dibandingkan negara-negara lain seperti China dan sebagainya yang sudah ribuan. Berarti masih ada upaya-upaya yang kita lakukan, apalagi kita untuk swasembada pangan, air dan energi," lanjut dia.
Ia menambahkan pembangunan bendungan berkontribusi pada program swasembada pangan melalui layanan irigasi seluas 1.271.415 hektare lahan.
Kemudian, swasembada energi lewat penambahan energi listrik sekitar 15.627,83 MW. Tak hanya itu, pemerintah juga ingin mewujudkan ketahanan air 59,59 meter kubik per kapita/tahun.
Kendati, sejauh ini sebaran lokasi bendungan yang telah dibangun dapat dikategorikan belum merata seperti di Kalimantan, di mana baru sebagian wilayah Nusantara saja yang memiliki ketahanan air lebih dari 120 meter kubik per kapita/tahun.
"Ini merupakan target visium Kementerian PUPR tahun 2030, sedangkan beberapa wilayah lain masih belum memiliki bendungan dengan indeks ketahanan air nol meter kubik per kapita per tahun. Nah ini untuk menjaga dan mendukung swasembada pangan ini harus kita cari supaya swasembada pangan tetap bisa berhasil di 2028," pungkas Diana.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU, Bob Arthur Lombogia menambahkan, pemerintah akan menyelesaikan enam bendungan tahun ini. Keenamnya adalah Bendungan Keureuto, Rukoh, Jlantah, Sidan, Meninting, Marangkayu.
"Di akhir tahun ini, ada yang akhir November ada yang diselesaikan awal Desember," kata Bob.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya berjanji membawa Indonesia mencapai swasembada pangan dalam empat hingga tahun ke depan.
Target Swasembada Padi
Prabowo menegaskan Indonesia harus bisa memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Dia mengaku sudah berbicara dengan banyak pakar terkait target swasembada pangan itu.
"Saya yakin paling lambat empat tahun, lima tahun (setelah 2024), kita swasembada pangan. Bahkan, kita siap jadi lumbung pangan dunia," ujar Prabowo dalam Pidato di Gedung MPR RI, Jakarta Pusat, Minggu (20/10).
"Saudara-saudara sekalian, saya canangkan RI harus swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung makan dari luar," tegasnya.
Editor: Surya