BATAMTODAY.COM, Batam - Usai jadi juru kampanye (Jurkam) Prabowo Subianto pada pilpres lalu, kini artis kondang Raffi Ahmad menyapa warga Batam dan menjadi amunisi utama bagi pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam nomor urut 2 Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra (ASLI).
Suami dari Nagita Slavina ini tidak datang sendirian, tapi bersama sejumlah artis kondang serta Youtuber Atta Halilintar juga turut memeriahkan acar kampanye terbuka pasangan ASLI di beberapa titik di kota Batam.
Saat ini, Rafi Ahmad juga sudah diberikan jabatan mentereng sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih.
Raffi memulai kunjungan ke Batam dengan menyapa warga Batam di KBC KDA, Batam Center. Agenda lain adalah sarapan bersama Paslon ASLI, meresmikan Rojo Sambel, menemui pendukung ASLI SP Plaza Tembesi, hingga Meet and Greet di Graha Pena Hall Batam center.
Kehadiran Raffi Ahmad menjadi amunisi yang menguatkan pasangan ASLI dalam meraup suara warga Batam di Pilwako Batam 27 November mendatang.
Saat bertemu warga Batam Raffi mengajak semuanya untuk mendukung Calon Walikota Batam Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra di Pilwakot Batam.
Tidak itu saja, ia juga menyuarakan agar warga Batam memberikan dukungan untuk Pasangan Calon Gubernur Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura di Pilgub Kepri.
"Semua semangat ya, sudah tahukan calon wali kotanya siapa? Ayok dukung ASLI," ujarnya mengenakan kaos bertuliskan coblos nomor urut 2. "Ada Bapak Amsakar dan Bu Li Claudia. Ada juga Bapak Ansar dan Bapak Nyanyang," ujarnya.
Raffi tidak datang sendirian, bersama rombongan terdapat juga nama beken seperti Rizky Aditya, Paula Verhoeven, Celine Evangelista, dan Citra Kirana.
Kehadiran artis ibu kota ini diharapkan bisa menarik minat masyarakat untuk memilih ASLI di Pilwakot Batam 27 November mendatang.
Sementara itu Pengamat Politik, Rahmayandi Mulda menyampaikan, kehadiran Raffi Ahmad tentu saja memiliki pengaruh terhadap pemilih jelang Pilkada. Kehadiran publik figur atau pemengaruh (influencer), kata Mulda, akan memberikan dampak baik terhadap pasangan yang didukung.
Kendati demikian, ia menyayangkan pejabat publik yang digaji menggunakan anggaran negara turut terlibat di kancah politik. Secara kelembagaan kenegaraan, katanya, hal ini sesuatu sangat merusak marwah kelembagaan eksekutif.
Karena jika sudah menjadi pejabat publik di eksekutif, seharusnya tidak boleh lagi berurusan dengan politik praktis, apalagi kampanye kelapa daerah.
Ini akan menimbulkan pro kontra di masyarakat, sebaiknya pejabat seperti ini perlu ditindaklanjuti dan diberi sanksi. "Karena sudah dilantik jadi pejabat negara," ujarnya yang dihubungi, Sabtu (16/11/2024).
"Kalau sudah jadi pejabat publik ya, tidak bisa lagi menjadi tim sukses atau tim kampanye, karena ruangnya sudah berbeda, dilihat dari konteks etika kelembagaan," tambah Rahmayandi.
Kalau pejabat publik diberi ruang seperti ini, orientasinya akan bermasalah, bisa menjadi konflik kepentingan.
Walaupun sebenarnya aturannya membolehkan dengan berbagai syarat, tetapi secara etika kelembagaan dan prinsip, serta asas sebagai pejabat publik, ini sangat tidak baik.
"Akan muncul preseden buruk di masyarakat. Kalau pejabat negara memperlihatkan warnanya dengan menjadi tim sukses," tutupnya.
Editor: Yudha
