BATAMTODAY.COM, Jakarta - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Totok Hariyono, mendorong seluruh jajaran pengawas Pemilu di Indonesia untuk memperkuat kemampuan analisis dan kajian hukum. Langkah ini dianggap sebagai pondasi dalam menegakkan keadilan dalam pemilu dan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
"Kami memberikan pelatihan khusus kepada jajaran Bawaslu agar mereka memiliki bekal dalam menghadapi perselisihan hasil Pilkada," ungkap Totok, saat menutup kegiatan Pelatihan Legal Opinion dan Advokasi Hukum di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (6/11/2024), demikian dikutip laman Bawaslu.
Totok mengakui bahwa dalam Pemilu sebelumnya masih terdapat kelemahan dalam analisis dan kajian hukum, terutama pada kekuatan data dan fakta yang disajikan jajaran Bawaslu. Hal ini, menurutnya, tidak boleh terulang pada Pemilihan 2024.
"Dengan pelatihan ini, kami yakin kemampuan jajaran Bawaslu dalam analisis dan kajian hukum akan meningkat, sehingga mereka lebih siap memberikan solusi saat menghadapi permasalahan hukum pemilu," tegasnya.
Kepala Puslitbangdiklat Bawaslu, Roy M Siagian, menambahkan bahwa penguatan kompetensi penyusunan pendapat hukum dan advokasi bagi pengawas pemilu menjadi langkah penting. Melalui pelatihan intensif ini, diharapkan para pengawas akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan hukum dalam menjalankan tugas dan wewenang mereka.
"Kami berharap pelatihan ini bisa meningkatkan pemahaman pengawas tentang teori, asas, dan kaidah penyusunan pendapat hukum serta strategi advokasi yang komprehensif. Ini juga bertujuan agar mereka terampil dalam menyusun pendapat hukum dan strategi pemberian advokasi yang kuat," ujar Roy.
Dengan pelatihan ini, Bawaslu berkomitmen menciptakan jajaran yang lebih kompeten dalam menghadapi tantangan hukum, sekaligus memastikan pemilu yang jujur dan adil.
Editor: Gokli