BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian Republik Indonesia terus mendorong pengembangan industri kreatif sebagai pilar penting dalam perekonomian nasional.
Untuk mendukung hal ini, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor kreatif semakin diperkuat, terutama dalam bidang animasi, fesyen, dan aplikasi.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan pentingnya kompetensi SDM yang mumpuni guna menghasilkan produk inovatif dan kompetitif. "Indonesia memiliki pasar yang besar dengan SDM kreatif yang berpotensi bersaing di level global," ujarnya dalam pernyataan resmi di Jakarta, Rabu (6/11/2024), demikian dikutip laman Kemenperin.
Masrokhan, Kepala Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) Kemenperin, menambahkan bahwa industri kreatif bukan hanya mendukung perekonomian nasional, tetapi juga berperan dalam mendorong pertumbuhan yang inklusif, terutama bagi generasi muda. "Pada 2023, nilai tambah industri kreatif tercatat mencapai Rp 1.414,8 triliun, meningkat 10,5 persen dari tahun sebelumnya. Industri ini telah menyerap 24,3 juta tenaga kerja," ungkapnya.
Guna memperkuat kolaborasi internasional, Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar bekerja sama dengan Organization of African, Caribbean, and Pacific States (OACPS), The Indonesian Aid, serta Kementerian Luar Negeri, mengadakan pelatihan SDM industri kreatif di Bali pada 4-8 November 2024. Acara ini fokus pada bidang animasi dan video, fesyen, serta aplikasi digital, dan diikuti oleh 48 peserta dari berbagai negara di Afrika, Karibia, dan Pasifik.
"Para peserta yang terlibat adalah pembuat kebijakan dan regulator di sektor kreatif di negara mereka. Kami harap, pelatihan ini memberi dampak positif dalam pengembangan ekonomi kreatif di masing-masing negara," ungkap Arga Mahendra, Kepala BDI Denpasar.
Georges Rebelo Pinto Chikoti, Sekretaris Jenderal OACPS, menyoroti potensi besar industri kreatif, terutama di bidang audio-visual, untuk memacu pertumbuhan ekonomi di kawasan Afrika, Karibia, dan Pasifik. "Kolaborasi dengan Indonesia mencerminkan komitmen OACPS untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan serta pertukaran ilmu," katanya.
Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa, Andri Hadi, turut mengapresiasi inisiatif ini, mengharapkan pelatihan dapat dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan. "Sebelumnya, Indonesia juga bekerja sama dengan OACPS dalam bidang teknologi informasi pada 2021-2023," ujar Andri, menunjukkan upaya kolaboratif RI dalam pengembangan SDM dan inovasi.
Kolaborasi ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia dan OACPS dalam memperkuat industri kreatif global, memperluas akses pendidikan dan pelatihan yang akan memperkaya peluang ekonomi bagi negara-negara yang terlibat.
Editor: Gokli