BATAMTODAY.COM, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menunjukkan kekuatannya di sektor telekomunikasi dan digital dengan mencatatkan pendapatan konsolidasi Rp 112,2 triliun pada kuartal III-2024, meningkat 0,9% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan bisnis Data, Internet, & IT Services yang naik 7,2% secara tahunan menjadi Rp 67,9 triliun. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp 56,6 triliun dengan margin sebesar 50,5%, sementara laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 17,7 triliun.
CEO Telkom, Ririek Adriansyah, menyatakan pencapaian ini memperlihatkan komitmen Telkom untuk memperkuat transformasi digital melalui strategi utama '5 Bold Moves' di tengah tantangan pasar yang kian dinamis. Ia menegaskan bahwa peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap layanan digital menjadi dorongan besar bagi Telkom untuk terus berinovasi dan menghadirkan layanan terbaik bagi pelanggan.
"Telkom terus hadir dengan inovasi yang memberikan dampak positif bagi pelanggan dan seluruh pemangku kepentingan, baik dari sisi ekonomi, lingkungan, maupun sosial," jelas Ririek.
Telkomsel: Memimpin di Segmen Consumer dengan Pertumbuhan Positif
Di segmen Consumer, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan Rp 85,2 triliun, naik 16,4% YoY, berkat pertumbuhan bisnis digital yang mencapai Rp 58,8 triliun. Dengan 158,4 juta pelanggan seluler dan peningkatan 9,5% pelanggan IndiHome menjadi 10,7 juta, Telkomsel mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar. Selain itu, data payload Telkomsel meningkat 12,4% menjadi 14,9 juta terabyte, mencerminkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan data.
Dalam upaya memperkuat posisi di pasar, Telkomsel mengembangkan layanan Fixed-Mobile Convergence (FMC) untuk meningkatkan penetrasi dan menyediakan layanan terpadu bagi pelanggan. Perusahaan juga merilis Telkomsel Lite dan by.U, dua produk yang menarik minat segmen muda, dengan total pelanggan yang terintegrasi di layanan FMC mencapai 53%.
Segmen Enterprise dan Ekspansi Layanan Digital
Di segmen Enterprise, Telkom mencatatkan pendapatan sebesar Rp 15,2 triliun, naik 3,8% YoY, didukung oleh permintaan tinggi untuk layanan High-Speed Internet dan Digital Services. Selain itu, Telkom memperkuat portofolio digitalnya melalui bisnis Cloud, Digital IT Services, dan keamanan siber (cybersecurity), termasuk menggandeng mitra teknologi global untuk memperluas kapabilitas.
Pendapatan segmen Wholesale and International pun tumbuh 8,8% menjadi Rp 13,4 triliun, didorong oleh bisnis infrastruktur digital dan layanan suara internasional. Perusahaan juga mencatatkan kinerja solid pada bisnis menara telekomunikasi melalui anak usaha Mitratel, yang menambah 1.245 menara baru dan membukukan pendapatan Rp 6,8 triliun, naik 8,7% YoY.
Transformasi Infrastruktur dan Fokus pada ESG
Dalam upaya meningkatkan infrastruktur digital, Telkom mendirikan PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) pada Desember 2023 untuk mengelola aset jaringan serat optik TelkomGroup. Dengan beroperasinya TIF mulai Agustus 2024, perusahaan memperkuat konektivitas nasional dan mempercepat adopsi solusi digital di Indonesia. Sepanjang tahun, Telkom menginvestasikan Rp 17,5 triliun untuk memperkuat jaringan dan mengoptimalkan nilai sinergi antar jaringan guna mendukung bisnis digital.
Telkom juga menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan (ESG) dengan fokus pada pengurangan dampak lingkungan dan inklusivitas digital. Perusahaan berharap dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam membangun ekosistem digital yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Melalui langkah-langkah strategis ini, Telkom berhasil memantapkan posisinya sebagai pemimpin dalam infrastruktur digital, serta memperkuat fondasi menuju transformasi digital Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Editor: Gokli