BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 33 Kepala Keluarga (KK) dari wilayah terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City kini telah menempati hunian baru di Tanjung Banon, menyusul pemindahan tujuh KK pada awal pekan ini, Senin-Selasa (28-29/10/2024).
Proses ini menjadi bagian dari upaya Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk mengakomodasi keluarga-keluarga terdampak dalam pengembangan proyek besar ini.
Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, mengungkapkan harapannya bahwa proyek Rempang Eco-City tidak hanya menjadi destinasi investasi baru dengan nilai mencapai Rp 381 triliun, tetapi juga menjadi sarana untuk menciptakan lapangan kerja, mempercepat pembangunan infrastruktur, dan mendorong pemerataan ekonomi di Batam dan sekitarnya.
"Pengembangan Rempang bertujuan untuk memajukan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, dan membawa kemajuan infrastruktur yang dapat dinikmati seluruh masyarakat," ujar Ariastuty, menambahkan apresiasi terhadap dukungan warga yang berpartisipasi dalam proyek tersebut.
Marina, warga asal Pasir Panjang, mengungkapkan kegembiraannya saat menerima hunian baru di atas lahan 500 m2 yang dijanjikan pemerintah. "Kami sangat bersyukur kepada pemerintah yang telah menepati janji dan memberikan rumah ini. Semoga daerah ini terus berkembang untuk masa depan anak-anak kami," katanya.
Rapidah, warga lainnya, juga mengungkapkan antusiasmenya. "Saya berterima kasih kepada BP Batam atas janji yang telah ditepati. Sekarang saya bisa menempati rumah baru ini bersama keluarga," ujarnya, dengan penuh syukur.
Dengan semakin banyak keluarga yang menerima hunian di Tanjung Banon, pengembangan Rempang Eco-City diharapkan dapat terus berjalan lancar dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat sekitar.
Editor: Gokli