logo batamtoday
Rabu, 23 Oktober 2024
BANK BRI


Nuryanto Sebut Sejarah Batam Madani Terinspirasi dari Kepemimpinan Rasulullah di Kota Madinah
Rabu, 23-10-2024 | 16:44 WIB | Penulis: Aldy Daeng
 
Calon Wali Kota Batam, Nuryanto. (Dok BTD)  

BATAMTODAY.COM, Batam - Calon Walikota Batam Nuryanto yang akrab disapa Cak Nur menerengkan bagaimana Kota Batam yang sebagaian besar penduduknya terdiri kaum perantau yang mengadu nasib di kota yang berbentuk kalajengking ini sehingga disebut sebagai Batam Kota Madani.

Di mata seorang Cak Nur, pemberian kata Batam Kota Madani ini tidak sekonyong-konyong muncul begitu saja. Beberapa pendapat dari berbagai kalangan dan tokoh masyarakat hingga bahasa yang terdengar sakral itu muncul, bahkan menjadi salah satu visi misi utama kota Batam.

"Kala itu di zaman walikotanya almarhum H Nyat Kadir, itu menjadi visi misi beliau," ungkap Cak Nur, Rabu (23/10/2024).

Sebagai seorang yang sangat menghargai pendahulu, maka perlu adanya penghargaan sesuatu yang baik harus lah diteruskan. Bahkan kata dia, demi terciptanya kota Batam sebagai kota yang bisa merasakan keadilan dan kemakmuran, maka visi misi yang kini menjadi visi kota Batam ini di bumbui dengan bahasa adil, makmur, berbudaya dan sejahtera.

"Sesuatu yang baik itu harus diteruskan. Kalau ada yang kurang sempurna bersama NADI akan kita sempurnakan," ucapnya.

Kata Bandar Dunia Madani, Cak Nur melanjutkan ceritanya, bahwa bahasa itu terinspirasi dari perjalanan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW (Rasulullah). Dimana saat itu, kota Madinah terdiri dua kaum yakni kaum Muhajirin dan kaum Anshar.

Kaum Anshar adalah sahabat Rasulullah yang tinggal atu bermukim di Kota Madinah, atau dengan kata lain sebagai masyarakat tempatan. Sementara, kaum Muhajirin itu sebutan untuk para pengikut Nabi Muhammad yang hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Akan tetapi kedua kaum itu bisa hidup berdampingan dan rukun antara satu dan lainya saat kepemimpinan Rasulullah di kota Madinah.

"Saat beliau masih hidup (H. Nyat Kadir) beliau selalu bercerita pola kepemimpinan itu. Dan itu sangat cocok diterapkan di kota Batam," ungkap Cak Nur, menirukan bahasa mantan Walikota Batam itu.

Berangkat dari situ Cak Nur melanjutkan, Kota Batam yang penduduknya dihuni 20 persen masyarakat Melayu atau penduduk asli dan 80 persennya adalah masyarakat pendatang.

Dengan berpedoman dengan gaya kepemimpinan Rasulullah,Calon Walikota Batam Nuryanto berharap hal itu bisa diimplementasikan di kota Batam. Terlebih bila dirinya diberikan kepercayaan untuk memimpin Kota Batam.

"Harapan kami semua berbaur dan bekerjasama rukun dan damai, sehingga semua bisa berkontribusi terhadap kemajuan Batam," harapannya.

Mantan Ketua DPRD Batam dua periode ini juga mengajak masyarakat Batam, untuk bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan kota, baik dari segi infrastruktur maupun pengembangan sumber daya manusia (SDM). Nuryanto menegaskan komitmennya melalui program Mudah (5M), yang mencakup kemudahan dalam bekerja, bersekolah, berusaha, berobat, dan beribadah.

Visi NADI adalah menjadikan Batam sebagai Bandar Dunia Madani, kota yang adil, makmur, dan memiliki standar internasional. Menurut Cak Nur, posisi strategis Batam di Selat Malaka, yang bertetangga dengan Singapura dan Malaysia, seharusnya membuat kota ini mampu bersaing di berbagai sektor.

"Kami yakin Batam bisa mencapai standar internasional, baik dari infrastruktur, pelayanan, hingga SDM. Budaya Melayu akan menjadi payung keberagaman budaya Nusantara yang ada di Batam, menjadikannya daya tarik tersendiri," pungkas Cak Nur.

Editor: Yudha

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit