logo batamtoday
Jum'at, 18 Oktober 2024
BANK BRI


KBRI Yangon dan Bangkok Berhasil Bebaskan 12 WNI Korban Online Scam di Myanmar
Rabu, 16-10-2024 | 11:24 WIB | Penulis: Redaksi
 
Screenshot video WNI mengaku disekap dan disiksa di Myawaddy, Myanmar.  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Upaya diplomatik Indonesia membuahkan hasil setelah KBRI Yangon dan KBRI Bangkok berhasil membebaskan 12 warga negara Indonesia (WNI) yang terindikasi menjadi korban penipuan daring (online scam) di Myawaddy, Myanmar, wilayah yang dikenal sebagai zona konflik. Keberhasilan ini diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Selasa (15/10/2024).

Para WNI tersebut berhasil diselamatkan dan dipindahkan dari Myanmar ke Thailand pada pukul 16.00 waktu setempat. Setelah tiba di Thailand, mereka akan menjalani proses keimigrasian sesuai aturan setempat sebelum dipulangkan ke Indonesia.

Sebelumnya, mereka tergoda oleh tawaran pekerjaan di Thailand antara Maret hingga Juli 2024. Namun, setibanya di sana, mereka justru disekap dan dipaksa bekerja sebagai scammer online dan operator perjudian daring.

Selain itu, para korban mengalami kekerasan fisik dan kesulitan berkomunikasi karena telepon genggam mereka ditahan. Beberapa di antara mereka berhasil menghubungi KBRI Yangon untuk meminta bantuan.

"Pada Agustus 2024, Kementerian Luar Negeri menerima pengaduan terkait situasi tersebut. Sejak itu, berbagai langkah diplomatik dilakukan, termasuk pengiriman nota diplomatik dan koordinasi intensif dengan otoritas Myanmar serta jejaring lokal di Myawaddy. Selain itu, kerja sama regional juga dijalin untuk memastikan keselamatan para WNI yang terjebak di sana," tulis Kemlu, dalam laman resminya.

Hingga kini, Kemlu telah berhasil mengevakuasi 65 WNI dari wilayah tersebut. Namun, masih ada 69 WNI lainnya yang sedang diupayakan pembebasannya.

Kementerian Luar Negeri terus menghimbau warga negara Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri agar selalu menggunakan jalur resmi dan mengikuti prosedur yang berlaku guna menghindari risiko perdagangan manusia (TPPO) dan kerja paksa.

Operasi penyelamatan ini menegaskan komitmen kuat pemerintah Indonesia dalam melindungi warganya di luar negeri, khususnya mereka yang menjadi korban kejahatan transnasional.

Editor: Gokli

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit