logo batamtoday
Minggu, 19 Mei 2024
JNE EXPRESS


Berburu Barang Branded di Pasar Seken Jodoh
Senin, 24-12-2018 | 12:52 WIB | Penulis: Hendra Mahyudi
 
Pasar Seken Jodoh. (Foto: Hendra)  

Pagi itu, saya coba telusuri kawasan yang cukup ramai dan penuh lalu lalang orang-orang. Kawasan itu adalah pasar seken Jodoh, yang letaknya persis di depan Mall Ramayana.

Saat itu di gawai saya waktu masih menunjukkan pukul 09:30. Udaranya yang sedikit segar, perlahan mulai diisi dengan asap rokok dan debu tumpukan pakaian bekas serta barang-barang lainnya. Konon kabarnya barang tersebut mampu menghasilkan uang hingga jutaan rupiah.

Terlihat beberapa orang pedagang sedang tawar-menawar di sisi kanan saya. Sebagian dari mereka ada yang bercengkrama dengan sesama penjual. Di beberapa pojok tenda (lapak dagangan) penarget (pembeli) sedang sibuk berebut pakaian, tas, sepatu dan pernak pernik bekas lainnya.

Tumpukan demi tumpukan dengan cermat mereka bongkar, demi 'harta karun' yang kabarnya mampu menghasilkan jutaan rupiah tersebut.

"Dipilih-dipilih, barang baru, jos om," ujar seorang pedagang dengan suara pagi yang penuh serak menawari dagangannya.

Berada di Jodoh seolah-olah saya sedang berada di Pasar Pasir Gudang, Johor Bahru yang juga menjual pernak-pernik barang bekas dan layak pakai.

"Kebanyakan memang barang-barang ini ada yang dari Johor dan ada juga yang dari Singapura," ujar Dewi, seorang pedagang yang khusus menjual tas-tas bekas dengan merk beragam.

Pagi itu, terlihat hampir dari semua kalangan datang untuk hunting (berburu) atau thrifting ke pasar pagi ini. Sebagian dari mereka terlihat dari kalangan yang berada.

Tak khayal pasti kita yang baru datang ke kota tua ini akan bertanya-tanya. "Apa gerangan sepagi ini orang-orang dengan begitu semangat berlalu lalang untuk berburu barang-barang bekas?" itulah hal yang pertama muncul dalam pikiran saya saat ke pasar pagi Jodoh untuk pertama kalinya tahun 2010 silam.

Pertanyaan itu terus dan terus membuat saya menyisiri perlahan-lahan area jalan yang mulai sempit karena terdapat tenda dagangan kiri-kananya. Semakin jauh ke arah ujung Ramayana saya berjalan, aroma-aroma tertentupun semakin menusuk di kedalaman indra penciuman.

Bau sayur dan buahan busuk dari tempat sampah yang berada di area tidak jauh dari tempat orang berdagangan pakaian bekas mulai menyengat. Karena memang di area tersebut merupakan tempatnya para pedagang sayur, buah dan kebutuhan harian lainnya.

Kendati begitu, bau tersebut tidak memupuskan semangat para thrifter barang bekas bermerek untuk terus memburu target.

Sepagi ini memang benar apa kata pepatah, "Bangunlah cepat di pagi hari, jangan sampai rezekimu dipatuk ayam" begitulah kalimatnya.

Karena nyatanya, kalau kita lagi beruntung di pasar pagi ini, dan mendapatkan tas dan pakaian branded (bermerk) atau yang memiliki nilai historis (vintage) tertentu. Tak khayal jutaan rupiah akan segera mengalir ke kantongmu. Asalkan bertemu dengan pembeli atau kolektor yang tepat.

"Cara untuk bisa mendapatkannya ya harus bangun pagi dan datang sedini mungkin biar bisa menyortir duluan," ujar Rookis, seorang pedagang barang vintage asal Bengkong.

Kabarnya tak hanya pagi hari, kota Jodoh ini juga tetap hidup hingga malam dengan mayoritas komoditas yang diperjual belikan adalah pakaian previously owned (preloved/seken) dan juga barang elektronik serta handphone yang konon kabarnya 'Black Market'.

Terlepas dari regulasi pemerintah yang kabarnya melarang peredaran barang-barang tersebut. Banyak warga sekitar yang terbantu, dan bahkan para remaja serta anak sekolahan bisa memiliki uang jajan tambahan sehingga tidak hanya mengharapkan uang dari orang tua semata.

"Sudah 5 tahun lebih hidup saya terbantu dari peredaran barang preloved ini Mas, bahkan nama toko online saya sudah cukup memiliki banyak followers hingga ke Jawa dan Bali," ujar Willy, salah seorang mahasiwa dari salah satu universitas swasta di Batam, yang telah lama mengadu nasib dari berdagang barang bekas online.

Pada akhirnya, Pasar Seken Jodoh adalah campuran romantisme (kerinduan akan pernak-pernik jadul), keindahan dan harapan tersendiri dari tumpukan-tumpukan barang bekas, bagi orang-orang yang hidup di negara dunia ke tiga yang bernama Indonesia ini. (*)

Bawaslu Bintan

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit