BATAMTODAY.COM, Batam - Tak menunggu lama, dalam waktu empat pekan ke depan, Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan diselimuti semangat baru. Demi penyegaran organisasi dan menempatkan pejabat sesuai porsinya, Wali Kota Batam Amsakar Achmad bersiap melakukan rotasi besar-besaran di jajaran pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Bukan hanya sekedar mutasi, promosi, atau bahkan demosi, atau penyegaran, rotasi adalah upaya menghadirkan penempatan sumber daya manusia (SDM) secara tepat dan bijak sesuai dengan kemampuan pejabat yang akan menempati jabatan baru.
"Spiritnya adalah 'the right man on the right place'," tegas Amsakar, saat berbincang santai di lantai 4 Kantor Pemko Batam, Senin (21/4/2025).
Dengan gaya santainya, pembicaraan dengan orang nomor satu di Batam ini terfokus pada rotasi jabatan di OPD Pemko Batam. Dengan mata sedikit sayu, namun mengisyaratkan keteguhan, Amsakar menjelaskan pentingnya sebuah 'jobfit dan fit and proper test' sebagai pintu masuk penilaian dalam sebuah rotasi jabatan.
Dengan nada yang penuh kehati-hatian, Amsakar menegaskan akan menyusan dan menata ulang keping-keping sebuah rumah besar yakni Pemko Batam.
Sebuah rumah besar yang harus dipahami secara utuh oleh setiap pejabat. Ia tidak ingin ada kepala OPD yang hanya berpikir sebatas urusan bidangnya saja, seolah Dinas Kesehatan hanya tentang rumah sakit, atau Dinas Perpustakaan hanya soal buku, atau DLH hanya tentang sampah.
"Saya ingin ada pengayaan pemahaman. Supaya setiap orang punya kapasitas lebih dari sekadar tugas rutinnya," ungkapnya.
Hal itu diungkapkan Amsakar bukan tanpa alasan. Baginya sebuah jabatan tak ubahnya hanyalah sebuah amanah, lebih dari jiwa pengabdian yang diimplementasikan dalam sebuah kerja nyata melalui inovasi.
"Karena itu, mutasi ini juga menjadi ajang belajar dan membentuk pemimpin yang memahami struktur pemerintahan secara menyeluruh," ucap Amsakar yang sedikit lebih bersemangat menyampaikan arti sebenarnya sebuah rotasi jabatan.
Pandangannya sedikit lebih tajam dari awal pembicaraan, cahaya ketegasan pun mulai terpancar dari sorot matanya. Ia menegaskan, gerbong pemerintah itu bergerak, bukan diam.
Meski baru menjabat dan bekerja secara aktif sekitar 25 hari pasca dilantik, namun, pengalaman Amsakar lebih dari 27 tahun di lingkungan Pemko Batam membuatnya sangat faham apa yang harus ia putuskan terkait rotasi jabatan ini.
"Dengan masa kerja efektif baru sekitar 25 hari pasca dilantik bersama Li Claudia, saya dan Bu Wakil mengibaratkan ini sebuah gerbong dan harus bergerak bersama," katanya dengan bahasa penuh makna.
Amsakar Achmad juga tak memungkiri adanya segelintir ASN yang meminta jabatan tertentu, baik itu secara langsung maupun melalui jalur partai ataupun dari pintu-pintu lainya. Sekali lagi ia menegaskan, ia bersama Li Claudia Chandra memeliki integritas terkait jabatan OPD yang akan membantunya untuk merealisasikan program-program yang telah disusun. Oleh karena itu, ia menolak keras segala bentuk permintaan jabatan.
"Tidak usah datang-datang minta tolong. Tak perlu pakai partai atau orang tertentu. Saya tegaskan, kami punya integritas," tegas Amsakar dengan nada dan pandangan yang penuh makna.
"Tidak usah datang tolong pak saya begini mau begitu. Juga tidak usah melalui partai-partai tertentu tolong kami Pak. Itu jangan," tambahnya.
Ia pun mencontohkan dirinya sendiri. Satu-satunya jabatan yang pernah ia minta adalah ketika merasa jenuh di bagian umum dan memohon untuk berpindah ke bagian organisasi, bukan demi posisi, tapi lebih pada bagaimana memperkaya ilmu dan kapasitas diri.
"Saya ini bukan Amsakar banget kalau hanya di bagian umum," kenangnya sambil tersenyum.
Pada bagian organisasi kala itu, Amsakar berharap mampu memahami secara global apa yang ada di OPD. Meski bukan sebagai Kepala OPD, akan tetapi ia memahami cara kerja OPD kala itu. Bahkan Amsakar mengaku mampu memaparkan secara komprehensif.
"Saya ingin tahu apa yang dikerjakan PU, Cipta Karya, Hukum, biarpun saya tak disitu, tapi saya tau. Karena uraian tugas pokok dan fungsinya itu saya yang ngerjakan," ungkapnya, sambil mengenang saat dirinya berda pada posisi Kabag organisasi.
Pada rotasi jabatan OPD nantinya, Amsakar juga mengisyaratkan bahwa gerbong itu akan menjemput wajah baru Batam dan meninggalkan zona nyaman.
Sebagian pejabat yang kini menduduki jabatan selama dua hingga lima tahun disebutnya sudah waktunya dirotasi. "Bisa jadi wajah baru, bisa juga wajah lama yang bersemi kembali. Tapi mungkin juga ada yang harus diistirahatkan dulu, karena sudah berjamur," ucapnya, setengah serius, setengah berkelakar.
Baginya, perubahan ini adalah hal wajar dalam roda pemerintahan. Tak perlu ada yang emosi, meski ia tak memungkiri mungkin ada saja yang kecewa. "Kalau yang emosi pasti ada, saya yakin itu. Kalau baik-baik saja selama ini bekerja sebagaimana mestinya jangan lah 'mike' risau," ucapnya dengan logat melayu.
Tapi satu hal yang pasti, bagi Amsakar, pemerintahan yang baik tak lahir dari lobi-lobi, melainkan dari pemahaman, keahlian, dan integritas. "Kalau kita beri jabatan pada orang yang tidak memahami pekerjaannya, hasilnya pasti tak akan baik. Dan itu disebutkan dalam Hadits," sebutnya.
"Itulah sebabnya, dalam empat pekan ke depan, wajah-wajah baru yang hadir bukan sekadar hiasan birokrasi. Mereka adalah bagian dari mesin besar yang siap membawa Batam menuju visi dan misinya," tutup Amsakar Achmad, dengan sedikit memancarkan rasa lega di matanya.
Editor: Gokli