BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang mahasiswa bernama Yeyen didakwa melakukan penyelundupan 100 unit telepon genggam jenis iPhone XR melalui Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau. Perbuatan tersebut membuatnya terancam hukuman pidana penjara selama 10 tahun dan/atau denda maksimal Rp 5 miliar.

Jaksa Penuntut Umum, Gilang, membacakan dakwaan dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri Batam pada Rabu (16/4/2025). Ia menyebutkan kasus ini bermula pada 29 Desember 2024 sekitar pukul 16.40 WIB, ketika petugas Bea Cukai mencurigai koper milik terdakwa yang baru tiba dari luar negeri.

Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, petugas menemukan 100 unit iPhone XR tanpa dokumen kepabeanan di dalam koper tersebut. Jaksa menilai barang-barang tersebut hendak dibawa keluar dari kawasan Batam tanpa melalui prosedur yang sah.

"Barang-barang tersebut dibawa dari luar negeri dan akan dikeluarkan dari kawasan Batam tanpa melalui prosedur kepabeanan sebagaimana diatur undang-undang," ujar Gilang.

Atas perbuatannya, Yeyen didakwa melanggar Pasal 102 huruf f Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan. Pasal ini mengatur sanksi pidana bagi siapa pun yang mengeluarkan barang dari kawasan pabean tanpa pemeriksaan petugas.

Menurut jaksa, status Batam sebagai kawasan perdagangan bebas sering dimanfaatkan oknum tertentu untuk menyelundupkan barang elektronik dalam jumlah besar guna menghindari bea masuk dan pajak.

Sidang yang dipimpin majelis hakim diketuai Mona bersama dua hakim anggota, Ferry dan Benny, akan dilanjutkan dengan agenda pemeriksaan saksi pada sidang berikutnya.

Editor: Gokli