BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Rutan Kelas I Tanjungpinang memperlihatkan hasil penanaman sayur hidroponik di halaman samping Rutan. Hal ini sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian bagi warga binaan. Di antaranya, terdapat tanaman sawi hijau (sosin), kangkung akar, dan serai yang ditanam dengan metode hidroponik.
Kepala Rutan Kelas I Tanjungpinang, Yan Patmos, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga binaan, tetapi juga untuk memperkenalkan konsep ketahanan pangan yang mendukung program nasional.
"Pembinaan di rutan ada dua aspek, yaitu kepribadian dan kemandirian. Salah satu caranya adalah dengan memberikan keterampilan melalui kegiatan bertani hidroponik. Kami berharap, warga binaan dapat mengembangkan keterampilan ini dan membawa manfaatnya saat kembali ke masyarakat," ujar Yan Patmos, Kamis (5/12/2024).
Selain sawi hijau, tanaman lain seperti kangkung akar dan serai juga ditanam untuk memberikan variasi komoditas yang dapat dipanen. "Kami baru saja panen bibit ikan nila beberapa hari lalu, dan hari ini kami berhasil memanen sekitar 80 kilogram sayuran. Sebelumnya, kami hanya memanen sekitar 30 kilogram," tambahnya.
Yan Patmos menjelaskan, untuk pengelolaan lahan, Rutan Kelas I Tanjungpinang memanfaatkan lahan kosong sekitar 120 meter persegi, yang terbagi menjadi enam area.
"Kami mengoptimalkan lahan ini dengan menanam berbagai komoditas hidroponik, dan kami berencana mengganti tanaman sesuai dengan siklus tanam. Misalnya, setelah sawi panen, kami akan menggantinya dengan tanaman lain seperti kangkung akar atau bahkan hidroponik lagi," lanjutnya.
Selain untuk kebutuhan internal, hasil panen juga dijual atau dibagikan sebagai bingkisan untuk tamu undangan. Sawi yang dipanen, yang membutuhkan waktu sekitar 40 hari untuk tumbuh, menjadi salah satu produk unggulan yang bisa dijual dan diolah.
Dengan kegiatan ini, Rutan Tanjungpinang turut berperan aktif dalam mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh Presiden Indonesia, sambil memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk mengembangkan keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan mereka setelah kembali ke masyarakat.
Editor: Yudha
