BATAMTODAY.COM, Batam - Sorak-sorai tim pemenangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepuluan Riau (Kepri) nomor urut 01, H. Ansar Ahmad dan Nyanyang Haris Pratamura memenuhi ruangan tempat diselenggarakannya debat terbuka Pilkada 2024 di Hotel Radison, Kota Batam, Sabtu (2/11/2024) sore.
Ansar-Nyanyang dinilai menang telak dalam ajang debat perdana Pilkada Kepri. Pembawaan Ansar dan Nyanyang yang tenang dan penguasaan materi sesi demi sesi jika dibandingkan paslon nomor urut 2 dilihat oleh seluruh masyarakat Kepri melalui siaran streaming yang disebarkan.
"Alhamdulillah kita sudah saksikan bersama. Diakui atau tidak oleh pasangan lain, kita sangat yakin pak Ansar dan pak Nyanyang menang dalam debat ini," kata Ade Angga selaku ketua tim pemenangan.
Ansar dan Nyanyang, lanjut Angga dinilai tampil cukup tenang dan tidak grusa-grusu. Dia paham kapan harus menaikkan volume bicara dan kapan harus menegaskan kata-kata yang harus ditegaskan. "Sekali lagi Alhamdulillah, kita menang di sesi debat ini," katanya.
Hal ini ditegaskan juga oleh Pakar Ekonomi Kepri yang juga seorang Psikolog Aditya Wira Pratomo. Psikolog dan Dosen dari Universitas Ibnu Sina Batam ini pun menilai Ansar-Nyanyang menang dalam dialog ini.
"Dari segi penguasaan materi, kemudian penguasaan panggung hingga relevansi program yang dipaparkan juga sangat realistis," katanya.
Semua program kerja yang disampaikan, menurut Aditya sudah berdasarkan kajian yang relevan baik secara ekonomi, sosial, kultur budaya, sosial dan sebagainya.
"Pak Ansar sangat cerdas dan dia menyampaikan program-programnya dengan sangat lugas. Baik program-program yang sudah berjalan selama ini atau program-program yang ia paparkan tadi. Komunikasi publik pak Ansar juga sangat mumpuni," pungkasnya.
Salah satu data yang disampaikan pasangan Ansar-Nyanyang dalam debat adalah menyangkut data trend pertumbuhan ekonomi Batam.
Dimana sejak tahun 2011 hingga 2014 sudah di atas 7 persen. Bahkan pada tahun 2011 mencapai 7, 83 persen. Itu pada posisi terpisah antara Kepala BP Batam dengan Pemko Batam.
"Sekarang Pemko Batam menjadi ex officio Kepala Bp Batam juga trend nya masih tetap di angkat 7 persen. Tidak ada yg luar biasa," kata Aditya.
Seharusnya, Aditya melanjutkan, ketika sudah ex officio ada 2 mesin anggaran yg dikendalikan oleh orang yang sama. Maka seharusnya pula pertumbuhan ekonomi harus melejit.
Apalagi anggaran yang dikelola mencapai Rp6,4 triliun terdiri dari APBD Kota Batam dan anggaran Bp Batam.
"Kita lihat masih kalah dengan Pemkab Bintan yang APBD nya cuma sekitar Rp 1 triliun, namun pertumbuhan ekonminya bisa mencapai 6 persen," tutupnya.
Editor: Surya