BATAMTODAY.COM, Batam - Isu yang selama ini hangat di Kota Batam, yakni isu Rempang, mencuat di pagelaran debat terbuka calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, di Hotel Radisson, Kota Batam, pada Sabtu (2/11/2024) sore.
Ansar Ahmad, dalam debat terbuka menyatakan Rempang Eco-City tidak memunculkan permasalahan jika komunikasi publik berjalan dengan baik. Ansar menegaskan mendukung berbagai bentuk investasi di daerah akan cepat maju dan berkembang.
"Investasi humanis akan lahir dengan komunikasi publik yang baik," tegas Ansar.
Prinsip merangkul semua pihak, kata Ansar, menjadi salah satu prinsip komunikasi yang baik. Sebagai gubernur, Ansar mengaku telah beberapa kali mengikuti rapat membahas Rempang.
"Tapi Gubernur tidak dianggap waktu itu. Itu dianggap kewenangan BP Batam sepenuhnya," tegasnya kembali.
Konsep Tanjung Banon dan lain sebagainya, disebut Ansar, justru muncul setelah dirinya hadir, datang ke Rempang membahas bersama masyarakat. "Silahkan tanya ke Pak Gerisman (tokoh Masyarakat Rempang) dan kawan-kawan," imbuhnya.
Dari pertemuan itulah kemudian diputuskan diajukan secara bertahap. "Dan alhamdulillah proses berjalan. Saya kira tidak ada persoalan yang sulit kalau kita mau mendengarkan," kata Ansar.
"Kalau kita mau melakukan sesuatu, justru yang menentang itu yang harus diajak dialog. Kita ajak dialog, di situlah pentingnya komunikasi publik," tambahnya.
Dia mencontohkan bagaimana Bintan Alumina, yang lebih 1000 hektar, dibebaskan tanpa muncul persoalan.
"Sekarang Rp 20 triliun lebih terbangun. Saya kira sudah disampaikan adalah bagaimana komunikasi publik. Saling menghargai, setara dan tidak memandang orang lain rendah," pungkasnya.
Ansar menegaskan bagaimana seorang pemimpin menjadikan yang berlawanan bukan musuh, tetapi semua harus dirangkul dengan baik.
"Saya yakin kalau itu (investasi) memberi nilai tambah buat rakyat, masyarakat dengan jaminan yang pasti, saya yakin tidak ada yang menolak itu," katanya.
Ansar menekankan permasalahan Rempang Eco-City harus didudukkan bersama supaya investasi berkembang, dan rakyat bisa menikmati secara optimal.
Editor: Yudha