BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan Transformasi Sistem Kesehatan dengan fokus pada layanan kesehatan primer.
Salah satu langkah utamanya adalah memperkuat layanan promotif dan preventif berbasis siklus hidup melalui Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP).
Layanan kesehatan primer kini diarahkan untuk menjaga kesehatan masyarakat secara proaktif, bukan hanya menangani penyakit. Untuk mendukung implementasi ILP, Kemenkes memperbarui Pedoman Kerja Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang mengintegrasikan berbagai program layanan kesehatan primer.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan pedoman kerja ini perlu direvitalisasi, mengingat fokus sebelumnya lebih banyak pada aspek kuratif. "Pedoman ini harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masyarakat saat ini, yang berbeda dari tahun 1974 ketika pedoman pertama kali dibuat," kata Menkes Budi, demikian dikutip laman Kemenkes.
Pedoman kerja yang baru mencakup lima klaster, yaitu manajemen, kesehatan ibu dan anak, kesehatan dewasa dan lansia, penanggulangan penyakit menular dan kesehatan lingkungan, serta lintas klaster. Selain itu, pedoman Pustu juga diperbaharui untuk memastikan pelayanan di wilayah pedesaan lebih efisien dan terukur.
Sejak ILP diluncurkan, sebanyak 3.710 Puskesmas di 331 kabupaten/kota telah menerapkannya, dari target 4.072 Puskesmas.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Maria Endang Sumiwi, menyampaikan apresiasi kepada Puskesmas yang berhasil dalam penguatan layanan primer pada acara penghargaan di Jakarta.
Dengan tema 'Transformasi Puskesmas Menuju Indonesia Emas 2045', penghargaan diberikan kepada 11 Puskesmas terbaik dalam kategori perkotaan, pedesaan, terpencil, dan sangat terpencil. Puskesmas yang paling banyak menjadi tempat kaji banding ILP juga mendapat apresiasi.
Kemenkes berharap revitalisasi pedoman ini dapat membantu puskesmas memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayahnya.
Editor: Gokli
