BATAMTODAY.COM, Batam - Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) 2024, Nyanyang Haris Pratamura, menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah dan Pusat dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat Pulau Rempang dan Galang.
Ia juga menyoroti perlunya komunikasi yang lebih baik dengan warga terkait pembangunan kawasan industri yang berpotensi memindahkan penduduk dari tanah kelahiran mereka.
Nyanyang menyampaikan hal tersebut saat merespon keluhan warga Pulau Rempang dan Galang yang khawatir akan dampak pembangunan industri di wilayah mereka. "Saya dan Pak Ansar akan mengajak semua pihak, mulai dari RT, RW, lurah, camat, hingga wali kota untuk duduk bersama mencari solusi terbaik yang dapat diterima semua pihak," ujar Nyanyang, baru-baru ini.
Ia menekankan bahwa masalah ini terutama disebabkan oleh kurangnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan warga. Nyanyang optimistis bahwa jika pasangan Ansar Ahmad-Nyanyang menang, mereka akan mampu bersinergi dari tingkat pemerintah kota hingga pusat, terutama dengan dukungan dari Presiden Prabowo Subianto.
"Selama ini, Pak Ansar kesulitan dalam berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait. Jika kami menang, insya Allah kami akan dapat bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan persoalan ini," tambah Nyanyang, yang juga menjabat Ketua DPC Partai Gerindra.
Nyanyang mengakui bahwa ada kekurangan dalam penanganan sebelumnya, namun ia berjanji untuk memperbaikinya. "Kami siap untuk memperbaiki kesalahan dan duduk bersama dengan semua pihak untuk mencari solusi yang saling menghormati. Jangan sampai masyarakat tidak dianggap," katanya.
Ia juga menyatakan pemahamannya terhadap keresahan masyarakat terkait relokasi kampung akibat pembangunan. "Kami memahami perasaan bapak-ibu semua. Doakan kami menang, dan kami berjanji untuk menyelesaikan persoalan ini, baik di tingkat kota, BP Batam, hingga ke pusat," ujar Nyanyang.
Tokoh masyarakat Rempang Galang, Imam, menyatakan bahwa warga tidak menolak pembangunan, namun berharap agar keinginan mereka untuk tetap tinggal di tanah kelahiran dapat dihormati. "Kami tidak menolak pembangunan, tetapi kami ingin dilibatkan dalam menjaga tanah leluhur kami," tegas Imam.
Imam juga menyatakan dukungannya kepada pasangan Ansar-Nyanyang, berharap mereka dapat memperjuangkan nasib masyarakat Rempang Galang. "Kami menyerahkan nasib kami kepada Pak Ansar dan Pak Nyanyang untuk diperjuangkan," tutupnya.
Editor: Gokli