BATAMTODAY.COM, Batam - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, resmi mengusung bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Muhammad Rudi - Aunur Rafiq di Pilkada Kepri 2024.
Keputusan dukungan ini disampikan langsung oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto, yang disiarkan siaran langsung di YouTube Resmi PDIP, Kamis (22/8/2024).
Dalam video tersebut, Muhammad Rudi dan Aunur Rofiq, terlihat kompak mengenakan baju batik saat momen menerima rekomendasi dari partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Dengan demikian, pasangan Muhammad Rudi - Aunur Rafiq akan berhadapan dengan pasangan Ansar Ahmad - Nyanyang Haris Pratamura (SAYANG) pada perhelatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri pada November mendatang.
Rudi dan Aunur sejauh ini sudah mengantongi rekomendasi sebelumnya, yakni dari Partai NasDem untuk maju di Pilgub Kepri.
Dalam kanal YouTube itu juga terlihat beberapa bakal calon yang diusung yaitu Jambi, Bangka Belitung, Kepri, Bali, Papua Tengah, Papua Selatan, dan lainnya. "Merdeka, merdeka, merdeka," seru Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, dalam video siran langsung YouTube resmi PDI-P.
Megawati juga berpesan kepada bakal calon yang sudah diberikan surat rekomendasi agar bisa berani berjuang bersama PDIP. "Pesannya, kalau kamu sudah ditugasi, semua bilang berani," tegasnya.
Dalam pidatonya, Megawati juga menyebut dinamika politik saat ini sangat menggelisahkan, ideologi Pancasila sebagai dasar negara harusnya menjadi landasan penting dalam tata negara. "Wajah kekuasaan lebih sering ditampilkan dari pada membangun," ucapnya.
Ia juga mengeluhkan kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini. Megawati memaparkan semangat perjuangan dalam berjuang melawan penjajah, dan melahirkan kemerdekaan. Ia menyampaikan pesan membara perjuangan rakyat dalam merebut kemerdekaan. "Jangan lupa kalian adalah PDIP," ujarnya.
Lanjutnya, dengan konsepsi yang matang yang kenegarawan, bukan untuk diri sendiri bukan kekuasaan, tetapi untuk kemerdekaan Indonesia. "Dengan semangat, merdeka," imbuhnya.
Begitu luar biasa perjuangan Republik Indonesia, seharusnya tidak boleh diganggu gugat oleh seorang anak manusia. Mengubah konstitusi negara dengan cara sangat tidak wajar.
"Gile. Saya akhir-akhir ini sering ngomong gile karena memang lagi gile kondisi saat ini," tandasnya.
Editor: Gokli