BATAMTODAY.COM, Bintan - Ketua Pokja I TP PKK Kabupaten Bintan, Elyza Riani mengapresiasi ketersediaan mesin (peralatan) serta pendampingan dan penelitian dari Universitas Brawijaya Malang untuk pengolahan limbah cangkang gonggong bagi masyarakat Desa Pengujan, Kabupaten Bintan.
Ketersediaan peralatan mesin itu guna mendukung kesukseskan program limbah cangkang gonggong yang akan diolah menjadi tepung bagi pemanfaatan pakan ternak.
Elyza Riani menuturkan bahwa potensi limbah cangkang gonggong menjadi tepung untuk pakan ternak di Desa Pengujan, Kecamatan Teluk Bintan dirasa cukup besar. Sehingga harapannya dapat menjadi sebuah komoditi produk unggulan yang bermanfaat serta bernilai ekonomis tinggi bagi masyarakat desa.
"Tentu kita mengucapkan terimakasih kepada para peneliti dari Universitas Brawijaya Malang atas ketersediaan mesin (peralatan) serta pendampingan dan penelitian ke masyarakat kami di Desa Pengujan. Kita harapkan agar pemanfaatan limbah kerang gonggong ini nantinya dapat menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis tinggi yang nantinya bisa dimanfaatkan baik bagi pakan ternak unggas serta sektor perikanan," tegasnya.
Diketahui siput gonggong merupakan salah satu jenis gastropoda yang banyak ditemukan di wilayah perairan Kepulauan Riau. Untuk mengolah limbah kerang menjadi suplemen pakan, maka harus melewati beberapa proses mulai dari pemilahan cangkang yang baik hingga proses pengeringan dan pengolahan. Nantinya tepung hasil dari cangkang gonggong tersebut akan menjadi bahan suplemen tambahan pada pakan ternak seperti kepiting bakau karena kandungan kalsiumnya yang tinggi.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Departemen Tekhnologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang Suprayogi, Kabid Pemdes Dinas PMD Bintan, Kasi PMD Kec Teluk Bintan, Kades Pengujan, Kepala BPD Desa Pengujan, Ketua PKK dan Poklahsar Desa Pengujan, serta jajaran terkait lainnya.
Editor: Yudha