logo batamtoday
Minggu, 19 Mei 2024
JNE EXPRESS


Pengunjuk Rasa Lempari Petugas dengan Bom Molotov, Kantor BP Batam Rusak
Senin, 11-09-2023 | 13:40 WIB | Penulis: Aldy
 
Sejumlah ruangan Kantor BP Batam rusak akibat dilempari pengunjuk rasa, Senin (11/9/2023). (Dok Batamtoday.com)  

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejumlah ruangan di lantai 1, 2 dan 3 Kantor BP Batam, mengalami kerusakan akibat terkena lemparan batu dari pengunjuk rasa Solidaritas Masyarakat Melayu, Senin (11/9/2023) siang.

Unjuk rasa yang harusnya berlangsung damai ini berakhir ricuh setelah massa terpancing emosi. Kericuhan itu berlangsung setelah adzan dzuhur selesai.

Selain lemparan bartu dan besi, beberapa bom molotov juga terlihat beterbangan ke arah petugas. Beruntung para petugas gabungan dengan sigap dapat mengantisipasi kericuhan itu tidak meluas, dengan tembakan gas air mata dan semprotan air dari mobil water canon.

Upaya petugas berhasil mengurai massa. Mereka bergerak mundur meninggalkan bundara di depan Kantor BP Batam, yang sebelumnya penuh dengan massa pengunjuk rasa.

Di tengah suasana yang memanas itu, Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nurynato, berkali-kali mengingatkan para pengunjuk rasa untuk menahan lemparan bertindak anarkis. Namun, imbauan itu tak dihiraukan lagi para pengunjuk rasa.

"Tahan saudara-saudara. Cukup-cukup. Tolong hentikan lemparan batu dan lainya," pinta Kombes Pol Nugroho Tri Nurynato, berusaha menenangkan para peserta aksi.

Hingga berita ini dipublikasi, aparat gabungan terus mengurai kumpulan massa dan meminta mereka untuk membubarkan diri.

Seyogianya, massa Solidaritas Masyarakat Melayu dari berbagai daerah ini melakukan aksi damai untuk menyuarakan penolakan relokasi masyarakat dari 16 titik kampung tua di Pulau Rempang - Galang. Aksi damai ini tak seharusnya diwarnai dengan tindakan anarkis.

Adapun rencana relokasi itu merupakan imbas masuknya investasi puluhan triliun Rupiah untuk pembangunan pabrik kaca nomor dua terbesar di dunia. Investasi asal China itu konon akan menggunakan lahan seluas 17.000 Ha di Pulau Rempang, Kota Batam.

BP Batam, selaku perpanjangan tangan Pemerintah Pusat sudah menawarkan rumah type 45 untuk tiap kepala keluarga (KK) yang terdampak relokasi. Namun, penawaran ini masih ditolak masyarakat yang dominan suku Melayu di Pulau Rempang - Galang.

Editor: Gokli

Bawaslu Bintan

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit