BATAMTODAY.COM, Bogor - Seorang atlet adalah juga seorang duta bangsa yang memiliki peran sangat penting dalam membentuk persepsi dunia terhadap negaranya. Sikap ikhlas dan dedikasi yang mereka perlihatkan, tidak hanya menciptakan prestasi gemilang di lapangan, tetapi juga memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk berjuang atas nama tujuan yang lebih tinggi. Mereka membuktikan bahwa dengan usaha dan semangat, setiap individu dapat meraih prestasi luar biasa.
Demikian ditegaskan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menjelang Sharing Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk 'Melalui Rakernas 2023 Gokasi Berusaha Meningkatkan Kualitas Atlet dan Pelatih' di Hotel Grand Cempaka Resort Puncak Kabupaten Bogor, Jumat 25 Agustus 2023 malam. Pemaparan materi dari pria yang hobi silaturahim itu menjadi bagian dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Goji Ryu Karate-Do Shibunkan Indonesia (Gokasi).
Jika waktu dan jadwal agenda kegiatan memungkinkan, Dr Aqua Dwipayana adalah sosok yang tidak kuasa menolak undangan dan amanah untuk menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di mana saja.
Hal sama terjadi menjelang akhir pekan ini. Pada Sabtu 26 Agustus 2023, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu sejatinya akan melawat ke Benua Kangguru Australia untuk sebuah urusan. Akan tetapi, pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut masih menyempatkan hadir pada Rakernas Gokasi
Dalam perannya sebagai duta bangsa, lanjut Dr Aqua Dwipayana, atlet juga memiliki kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai seperti kerja keras, etika, disiplin, dan sportivitas. Dengan berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat, mereka dapat membentuk pola pikir yang positif dan mempengaruhi generasi muda agar menjadi individu yang tangguh dan berintegritas.
Dr Aqua Dwipayana menegaskan di dunia olahraga, seorang atlet bukan sekadar mencari kemenangan di arena pertandingan, tetapi juga menjadi wakil dari negaranya, sebuah duta bangsa yang memegang tanggung jawab besar untuk mewakili nilai-nilai positif dan identitas budaya. Saat menjalankan perannya sebagai duta bangsa, sikap ikhlas dan dedikasi menjadi pilar utama yang memberikan makna dan dampak yang mendalam.
“Sikap ikhlas menggambarkan komitmen sejati atlet untuk mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Ikhlas berarti mereka rela mengorbankan waktu, energi, dan kenyamanan demi kemajuan tim dan negara,” kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.
Seorang atlet lanjut pria yang hobi membaca ini, ikhlas tidak hanya berjuang untuk meraih medali emas, tetapi juga berusaha membangun citra positif bangsanya. Sikap ikhlas mencerminkan rasa tanggung jawab sosial dan cinta mendalam terhadap tanah air, yang mendorong mereka untuk memberikan yang terbaik.
Kemudian dedikasi. Dedikasi adalah semangat dan komitmen yang tak tergoyahkan dalam mencapai tujuan. Seorang duta bangsa olahraga harus memiliki dedikasi yang luar biasa terhadap latihan, perbaikan diri, dan peningkatan prestasi.
“Dedikasi adalah dorongan yang membawa atlet melampaui batasnya sendiri, menghadapi tantangan dengan kepala tegak, dan terus berusaha bahkan dalam kondisi sulit. Dedikasi menciptakan teladan bagi generasi muda, mengajarkan nilai-nilai kesungguhan dan tekad yang kuat,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Seorang atlet sebagai duta bangsa, menurut pria yang suka membantu banyak orang ini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk persepsi dunia terhadap negaranya. Sikap ikhlas dan dedikasi yang mereka perlihatkan tidak hanya menciptakan prestasi gemilang di lapangan, tetapi juga memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk berjuang atas nama tujuan yang lebih tinggi. Mereka membuktikan bahwa dengan usaha dan semangat, setiap individu dapat meraih prestasi luar biasa.
Kunci Meningkatkan Prestasi
Dr Aqua Dwipayana melanjutkan komunikasi organisasi yang efektif adalah kunci untuk meningkatkan prestasi di bidang olahraga. Pria yang telah memotivasi lebih dari sejuta orang baik di 38 provinsi di Indonesia maupun puluhan negara tersebut memaparkan beberapa strategi komunikasi yang dapat membantu meningkatkan prestasi olahraga dalam suatu organisasi:
"Pastikan seluruh anggota organisasi memahami visi, misi, dan tujuan jangka pendek serta jangka panjang. Ini akan membantu semua orang berfokus pada arah yang sama dan memahami kontribusi mereka terhadap prestasi keseluruhan," ucap penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut.
Kemudian, lanjut Dr Aqua Dwipayana, komunikasikan rencana dan strategi secara terperinci kepada seluruh tim. Ini meliputi strategi pertandingan, program latihan, dan langkah-langkah pengembangan individu. Semua anggota tim perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana mencapai target prestasi.
- BACA JUGA: Diskusi Bareng Mahasiswa Unikom, Dr Aqua Dwipayana Ungkap Rahasia Meraih Ilmu Pengetahuan
"Lakukan pemantauan yang berkelanjutan terhadap kemajuan individu dan tim. Sediakan umpan balik konstruktif secara rutin, baik itu terkait teknik olahraga, kebugaran fisik, maupun aspek mental," ucap Staf Ahli Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat ini.
Lebih jauh Dr Aqua Dwipayana menegaskan bahwa mengkomunikasikan dengan jelas peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim adalah hal penting. Semua orang harus tahu apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka dapat berkontribusi secara maksimal.
Dr Aqua Dwipayana menambahkan pastikan juga pelatih berkomunikasi secara terbuka dengan para atlet. Diskusikan perkembangan individu, tantangan yang dihadapi, dan peluang untuk perbaikan. Jalin hubungan yang kuat untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif.
"Setelah setiap pertandingan, lakukan analisis menyeluruh bersama seluruh tim. Diskusikan apa yang berjalan baik, apa yang perlu diperbaiki, dan pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman tersebut. Dorong kolaborasi dan pertukaran ide di antara anggota tim. Komunikasi terbuka dan diskusi bisa membawa pemikiran segar serta inovasi dalam pendekatan latihan dan strategi permainan," tutur Dr Aqua Dwipayana.
Konsisten Laksanakan Enam Janji Gokasi
Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu juga mengingatkan agar semua pengurus, pembina, pelatih, dan atlet Gokasi secara konsisten setiap saat melaksanakan enam Janji Gokasi. Itu sangat penting karena terkait erat dengan citra dan reputasi organisasi ini.
Keenam janji Gokasi itu adalah sebagai berikut:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menurut Segala Peraturan dan Tata Tertib Dojo.
3. Menilai Tinggi Tingkah Laku Saling Menghormati dan Berdisplin.
4. Berani Membela Kebenaran.
5. Berlatih Karate-Do Bersungguh-sungguh untuk Menyempurnakan Jiwa dan Akhlak Manusia.
6. Tekun Berusaha untuk Kemajuan.
Setelah menyimak keenam Janji Gokasi, Dr Aqua Dwipayana mengapresiasi tim perumusnya. Isinya menurut pria yang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat ini sangat komprehensif.
"Janji Gokasi isinya bagus sekali, namun paling penting adalah konsistensi implementasi pelaksanaannya. Harus diawali dari semua pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Kemudian diikuti yang lainnya yakni pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPP), pembina, pelatih, dan atlet," kata Dr Aqua Dwipayana.
Pesan mantan wartawan di banyak media besar ini agar semuanya termasuk keluarga mereka, di manapun berada bersama-sama memberi keteladanan baik tutur kata maupun tingkah laku. Dengan begitu langsung atau tidak langsung akan mengangkat nama Gokasi.
Sesama keluarga besar Gokasi, lanjut Dr Aqua Dwipayana harus saling mengingatkan. Jika ada yang bertutur kata atau bertingkah laku tidak baik kalau diingatkan jangan marah. Justru harus berterima kasih kepada temannya yang berkenan melakukan hal tersebut.
"Seluruh keluarga besar Gokasi harus sama-sama menjadi teladan dan menjaga nama baik organisasi ini. Dengan begitu keberadaan GOKASI akan terus diterima masyarakat bahkan mendapat dukungan," ucap Dr Aqua Dwipayana.
Nyaris Tidak Penuhi Undangan
Pembicara laris ini mendapat undangan mendadak untuk menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Rakernas Gokasi. Nyaris tidak dapat memenuhinya karena waktunya bersamaan dengan keberangkatannya ke Sydney, Australia.
Orang yang menyampaikan undangan adalah teman lamanya, mantan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalimantan Tengah dan Bengkulu, Iskandar Novianto. Jabatannya di Gokasi sebagai Ketua Dewan Guru.
Awalnya pada Senin pagi 21 Agustus 2023 mereka komunikasi lewat WhatsApp (WA). Diawali saling bertanya kabar dan aktivitas masing-masing.
Iskandar menyatakan telah lama menekuni olahraga karate dan aktif sebagai pengurus Gokasi. Juga menyampaikan bahwa organisasi olahraga itu mau melaksanakan Rakernas di Puncak, Kabupaten Bogor mulai Sabtu 26 Agustus 2023. Untuk itu mengundang Dr Aqua Dwipayana sebagai pembicara.
"Apakah Pak Aqua berkenan memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Rakernas GOKASI? Waktunya hari Sabtu tanggal 26 Agustus 2023. Saya dan teman-teman DPP Gokasi sangat berharap dan berterima kasih sekali kalau Pak Aqua bisa memberikan pencerahan kepada kami," ujar Iskandar yang juga pemegan sabuk DAN VII.
Dr Aqua Dwipayana sangat bersyukur dan senang mendapat undangan dari Iskandar untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Rakernas Gokasi. Berusaha untuk bisa memenuhinya. Masalahnya pada Sabtu tanggal 26 Agustus 2023 motivator ulung itu berangkat ke Australia.
"Pak Iskandar karena Sabtu tanggal 26 Agustus 2023 saya berangkat ke Australia maka saya usul memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasinya dimajukan sehari jadi Jumat 25 Agustus 2023. Mengenai waktunya terserah bapak," ujar Dr Aqua Dwipayana.
Iskandar kemudian membicarakan usulan Dr Aqua Dwipayana kepada pengurus yang lain. Mereka sepakat untuk memenuhi saran yang disampaikan pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 23 Januari 2023.
Di hari yang sama DPP Gokasi mengirimkan undangan kepada Dr Aqua Dwipayana. Ditandatangani Ketua Umum Laksda TNI Dr Suradi Agung Slamet dan Sekretaris Jenderal Ikhsan Akbar, SE.
Kegiatan di 38 Provinsi
Bagi Dr Aqua Dwipayana menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Rakernas Gokasi merupakan "pemanasan" sebelum melakukan kegiatan yang sama kepada pengurus KONI di 38 provinsi, 514 tingkat II, dan 72 cabang olahraga (cabor) mulai Oktober 2023.
Setelah Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman kembali memberi amanah kepada Dr Aqua Dwipayana untuk menjadi Pengurus KONI Pusat masa bakti 2023-2027, mantan Humas Semen Cibinong itu diberi tugas untuk ke semua provinsi di Indonesia dan mendatangi seluruh cabor. Agenda utamanya adalah memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi.
Kegiatan itu merupakan pelayanan KONI Pusat kepada KONI di 38 provinsi, 514 tingkat II, dan 72 cabor. Targetnya memberikan motivasi untuk semua stakeholder guna meningkatkan prestasi seluruh cabor.
Pada Selasa siang 8 Agustus 2023 Dr Aqua Dwipayana ketemu Marciano di kantor KONI Pusat. Mereka mendiskusikan banyak hal tentang KONI dan olahraga.
Mereka sepakat mulai Oktober 2023 Dr Aqua Dwipayana mengunjungi semua provinsi di Indonesia. Memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada pengurus KONI di 38 provinsi, 514 tingkat II, dan 72 cabor.
"Selama ini Pak Aqua telah memotivasi jutaan orang. Untuk itu saya minta bapak melakukan hal yang sama ke pengurus KONI daerah dan seluruh cabor. Kegiatan ini sebagai pelayanan kepada mereka dari KONI Pusat," ujar Marciano.
Dr Aqua Dwipayana sangat senang bersyukur dan senang sekali menerima amanah dari Marciano. Di tengah jadwalnya yang padat akan memprioritaskan kepercayaan tersebut.
"Terima kasih banyak Pak Marciano untuk semua amanahnya. Insya Allah saya optimal melakukannya," pungkas Dr Aqua Dwipayana.
Mementingkan Kelembutan
Seni bela diri karate yang berasal dari ”Negeri Sakura” Jepang tidak berbeda jauh dari seni bela diri pencak silat yang berasal dari Bumi Nusantara kita. Seperti pencak silat yang terdiri atas berbagai aliran dan perguruan, karate yang mulai berkembang pesat di Indonesia pada 1960-an itu masuk ke Tanah Air dengan membawa aliran sendiri-sendiri. Pada 1972, berbagai perguruan karate bergabung ke dalam Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Meski jumlah perguruan banyak, tetap masih dikenal adanya ”aliran” yang menjadi penuntun utama. Ada empat aliran besar yang kemudian jadi patokan bagi Federasi Karate Dunia (WKF) untuk melaksanakan setiap kejuaraan yang mereka gelar. Keempatnya adalah aliran shito-ryu yang merupakan dasar dari perkembangan karate pada masa awalnya. Aliran ini lebih mementingkan kelembutan dalam setiap gerakan.
Di dalam FORKI, perguruan yang menganut aliran shito-ryu, antara lain, Shindoka dan Gabungan Bela diri Karate-Do (Gabdika) Shito-Ryu Indonesia. Kemudian, ada aliran goju-ryu yang hampir sama dengan shito-ryu. Hanya, aliran goju-ryu lebih menekankan pada gerakan kombinasi antara kelembutan dan kekerasan.
Goju-ryu juga unggul dalam seni pernapasan atau sanchin. Goju-Ryu Karate-Do Shinbukan Seluruh Indonesia (Gokasi), Gojuryu Karate-Do Indonesia (Gojukai), dan Gojuryu Association (Goju Ryu Ass) adalah contoh perguruan penganut aliran goju-ryu dalam FORKI.
Berikutnya aliran shotokan yang mengglobalkan seni bela diri karate lewat guru besarnya, Gichin Funakoshi, lalu turun kepada Masatoshi Nakayama. Shotokan mengembangkan teknik dengan mengutamakan gerakan frontal dan keras melalui perguruan tinggi Takushoku University di Tokyo, Jepang. Selain di dunia, di Indonesia pun aliran ini paling besar pengikutnya.
Ada Institut Karate-Do Indonesia (Inkai), Indonesia Karate-Do (Inkado), Institut Karate-Do Nasional (Inkanas), Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari), dan Shotokai. Dan yang terakhir adalah aliran wado-ryu yang lebih mengutamakan sistem kuncian pada persendian dan bantingan. Seperti Wadoryu Karate-Do Indonesia (Wadokai).
Sekilas Goju-ryu di Indonesia
1950
Beberapa tokoh olahraga mengembangkan seni bela diri Jepang, yaitu judo di antaranya tokoh Profesor Mokino (Judo DAN 6) dan Dick Scelder (Ju jitsu dan Judo DAN 4). Kedua tokoh inilah yang berhasil membina generasi penerus dan menjadi tokoh-tokoh pengembang seni bela diri Jepang di negeri kita ini.
1960
JU JITSU DAN JUDOASSOCIATION DJAKARTA (JAD) didirikan oleh beberapa tokoh yang menonjol antara lain Budi Darma (pelatih Judo DAN 3 dari Kodokan Jepang, Karate Goju ryu DAN 2), Richard Menwijaya (sebagai atlet Asian Games, Olimpic, DAN IV Judo Kodokan Jepang, Hartono Syarif (wiraswasta).
1967
JAD telah diubah menjadi Judo Karate Association Djakarta (JKAD). Karate Goju Ryu Shinbukan telah dikembangkan oleh seorang mahasiswa Jepang yang bernama Kunihiro Ishi ke beberapa Dojo di sekitar Jakarta, antara lain:
1. Dojo JKAD dipimpin sensei Budi Darma.
2. Dojo CYS dan IMKA dipimpin sensei Richard Menwijaya.
3. Dojo Chandranaya yang dipimpin oleh sensei Maskun Prasetya.
4. Dojo Kartini yang dipimpin sensei Agus Ramli.
1968
Dojo JKAD berubah menjadi Gokasi dibawah pimpinan Sensei Budi Darma.
1970
Sensei Setyo Haryono adalah seorang mahasiswa Indonesia yang dikirim oleh pemerintah Indonesia untuk belajar ke Jepang. Ia juga bekerja sebagai atase KBRI di Tokyo. Dirinya belajar Karate di Gojukan yang dipimpin Grand Master Gogen Yamaguchi DAN X. Setelah kembali ke Indonesia mendirikan Gojukai dengan Dojo Manggarai dipimpin oleh Sensei Woeryono (Kapten Penerbang). Beberapa unit Goju telah menyatu dan bergabung menjadi Gojukai, antara lain adalah DojoCYS, Dojo IMKA, Dojo Chandranaya, dan Dojo Kartini.
1971
Sensei Hartono Syarief telah mendirikan organisasi Goju Ryu dengan nama Goju Ryu Ass (Goju Ryu Association). Sensei Yance Rompas kembali ke Indonesia dan bergabung ke Gojukai.
1972
Sensei Ukas Miharja mendirikan Bhinneka Sakti.
1974
Salah seorang anggota Gokasi yang bernama Hendri berlatih ke Shinbukan Jepang. Ia pulang dengan berbagai teknik penyempurnaan baru dan membawa berita bahwa guru besar dari Shinbukan Jepang yaitu Haruyoshi Urakawa Hanshi (DAN X) mau datang ke Indonesia.
1975
Guru besar Shinbukan meninggal dunia. Igarashi Shoji Sensei keluar dari Shinbukan dan mendirikan Doshikai yang didukung oleh Haruyoshi Kagawa Hanshi DAN VIII (adik seperguruan Grand Master Gogen Yamaguchi).
1976
Sensei Yap Hok Kiang keluar dari Gokasi mendirikan Doshikai. Haruyoshi Kagawa Shihan berkunjung ke Indonesia bersama Igarashi Shoji minta seluruh Goju Ryu Indonesia bersatu untuk membentuk Federasi Goju Ryu. Mandat pembentukan federasi diberikan kepada Sensei Hartono Syarief (DAN V).
1977
Goju Ryu Seibukan di Indonesia telah didirikan oleh Sensei David Sembel dengan nama Injukan (Indonesia Goju Ryu Seibukan)
1982
Igarashi Shoji berkunjung ke Indonesia menanti dibentuknya federasi goju dan memberikan penyuluhan teknik yang disempurnakan oleh Federasi Goju Ryu Jepang. Ia yang diberikan mandat oleh pihak Federasi Goju Ryu Jepang untuk wilayah Indonesia.
2006
Sampai meninggalnya Sensei Hartono Syarief sebagai pemegang mandat, Federasi Goju Ryu Indonesia belum juga terbentuk. Igarashi Shoji Shihan sebagai penanggung jawab untuk wilayah Indonesia menginginkan agar federasi Goju Ryu terbentuk, karena di negara lain sudah terbentuk. Federasi Goju Ryu dibahas ulang oleh tokoh Goju ryu, antara lain Ukas Miharja dari Bhinneka Sakti, Yap Hok Kiang dari Doshikai, Antony dan Bambang Irianto dari Gokasi serta Tanto Nugroho, rencananya akan memakai nama IKF GOJU RYU.
2010
Federasi Goju Ryu Indonesia kembali diminta dibahas oleh Igarashi Shoji (DAN VIII) yang menunjuk Tanto Nugroho Sensei (DAN VI) sebagai pemegang mandat untuk wilayah Indonesia agar bisa bersama tokoh-tokoh dari organisasi Goju Ryu membentuk federasi.
Editor: Dardani