BATAMTODAY.COM, Batam - Rencana pengembangan Pulau Rempang sebagai kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesian's Economic Growth, mendapat penolakan dari masyarakat tempatan, khusunya mengenai relokasi warga.
Penolakan relokasi ini akan disuarakan Aliansi Pemude Melayu Kepri, dengan menggelar unjuk rasa di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam besok, Rabu (23/8/2023).
Kordinator Umum Pemude Melayu Kepri, Dian Amiadi, mengatakan, unjuk rasa yang akan dilakukan itu sebagai bentuk pemolakan masyarakat terhadap rencana relokasi.
Disebut, sekitar 4 ribu jiwa dari berbagai sudut Kota Batam akan berkumpul di Daratan Lapangan Engku Putri dan ikut memperjuangan tanah kelahiran nenek moyang mereke, Pulau Rempang-Galang.
"Kami akan jaga tanah kelahiran kami yang sudah turun-temurun. Orang Melayu tak pernah menghambat investasi, tetapi sepanjang investasi itu tidak melakukan relokasi," ujarnya, Selasa (22/8/2023).
Menurutnya, 37 kampung tua di Batam mendukung aksi damai yang akan digelar di Kantor BP Batam.
Ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan masyarakat kepada Pemerintah Kota Batam. "Terutama adalah masyarakat secara tegas menolak relokasi 16 titik kampung tua yang berada di Rempang-Galang tanpa syarat," jelasnya.
Editor: Gokli