BATAMTODAY.COM, Batam - Tambang bauksit di Tanjung Gundap, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, yang disinyalir tak mengantongi izin dari dinas terkait, dihentikan paksa oleh puluhan warga, Rabu (29/3/2023) sekira pukul 11.45 WIB.

Warga Kampung Tua Tanjung Gundap, yang selama ini telah mengeluhkan aktivitas tambang bauksit tersebut, tak pernah direspon aparat penegak hukum di Batam. Bahkan, dinas terkait juga terkesan tutup mata terhadap aktivitas itu.

Kekesalan warga memuncak lantaran aktivitas tambang bauksit tersebut merusak jalan atau akses utama warga ke Kampung Tua Tanjung Gundap. "Kami terpaksa harus menyetop pengambilan bauksit di kampung kami, karena mereka (kontraktor) tidak ada izin ke warga melakukan aktivitas," ujar Tokoh Masyarakat Tanjung Gundap, Slamet.

Dikatakan Slamet, warga di Kampung Tua Tanjung Gundap rata-rata sudah berdomisili lebih dari 40 tahun. Namun, perhatian pemerintah untuk membenahi akses utama ke kampung tersebut terus terkendala, baik alasan hutan lindung dan sebagainya.

"Mereka (penambang bauksit) seenak-enakanya mengunakan akses jalan kami. Kampung kami dirusak mereka. Mereka tak menganggap kami di sini," timpal warga lainnya.

Aksi penyetopan aktivitas tersebut sempat ricuh. Sebab, warga yang hendak melalukan dokumentasi mengguankan handphone dirampas oleh seorang oknum aparat.

"Jangan ambil foto bang," hardik oknum aparat tersebut, sambil merampas handphone seorang Imam Mesjid Kampung Tua Tanjung Gundap.

Warga melihat hal itu langsung marah, dan memgambil paksa handphone yang dirampas tadi. "Ini negara hukum abang, jangan seperti itu kelakuanmu. Lagian tugasmu bukan menjaga tambang bauksit," teriak para warga.

Warga meminta Polda Kepri dan instasi terkait untuk turun menindak tegas aktivitas ilegel di Kampung Tua Tanjung Gundap yang telah meresahkan warga. "Jangan ada aktivitas lagi, stop!" tegas Umar, Tokoh Masyarakat Tanjung Gundap lainya.

Editor: Gokli