BATAMTODAY.COM, Yogyakarta - Dewan Pers menggandeng Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta untuk menyelenggarakan riset pemetaan perusahaan media di Indonesia.
Riset ini telah dilakukan sejak Oktober 2021 dan akan berakhir pada 26 November 2021 itu akhirnya sampai pada tahapan Focus Group Discussion (FGD), Kamis (18/11/2021).
Dalam FGD secara zoom ini, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FPSB UII, Puji Hariyanti, S.Sos.,M.I.Kom mengundang Pemimpin Redaksi BATAMTODAY.COM, Saibansah Dardani untuk menjadi salah satu informan aktif dalam sesi FGD tersebut bersama 9 orang informan aktif lainnya dari Indonesia Bagian Barat.
Diantaranya adalah Ketua AJI Jakarta, Afwan Purwanto, Ketua AJI Banda Aceh, Juli Amin, Sekjen SPS, Asmono Wikan, Ketua AMSI Jogja dan Pemred Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono.
Selain itu, UII juga mengundang dari kalangan akademisi dan praktisi humas. Yaitu, Dr. Ni Made Ras Amanda Gelgel dari Universitas Udayana, Bali. Lalu, Kepala Bidang Informasi Publik Pemprov Jawa Barat, Faiz Rahman dan Humas Pemkot Semarang, Ipung.
"Akhir-akhir ini, kami menghadapi banyak sekali media siber baru, yang namanya baru juga kami dengar," ujar Kepala Bidang Informasi Publik Pemprov Jawa Barat, Faiz Rahman.
Maka, lanjut Faiz, untuk menyiasati keterbatasan anggaran, pihaknya terpaksa mengambil kebijakan pemerataan proporsional. Intinya, pihaknya ingin membangun semangat kebersamaan dalam menghadapi kondisi pandemi ini.
"Jadi terima sajalah kondisi saat ini, yang penting kita bisa sama-sama menghadapi masa pandemi ini dengan selamat," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FPSB UII, Puji Hariyanti, S.Sos.,M.I.Kom dalam suratnya mengungkapkan, tujuan survei ini adalah merumuskan rekomendasi bagi Dewan Pers untuk mendorong kesehatan bisnis danprofesionalisme media.
FGD dibagi menjadi dua sesi, pertama wilayah Indonesia Bagian Timur dan Tengah. Dari wilayah Indonesia Bagian Timur terdapa 11 orang informan aktif. Diantaranya adalah Ketua PWI Papua, Hans Bisay, Ketua SPS Sulsel, Faisal Syam, Sekretaris AMSI Sulut dan Supardi Bado.
Sementara itu, Saibansah Dardani menguraikan bagaimana kondisi kehidupan perusahaan pers di Kepri di masa pandemi ini. Semuanya saat ini menghadapi kondisi perekonomian yang tidak ringan.
"Hampir semua perusahaan pers di Kepri saat ini merasakan dampak pandemi, pendapatan iklan drop. Sehingga, para pimpinan perusahaan pers dipaksa harus lebih kreatif dan aktif dalam menghidupi perusahaannya," ujarnya.
Lalu, ada juga dari kalangan non wartawan. Yaitu, Humas Pemprov Kaltim, Andik Rianto, Kadis Kominfo Sultra, Ridwan, Ketua KPID Kalbar, Iwan Kurniawan dan Enumerator Jawa Timur, Erliana.
Survei ini berangkat dari data yang diperoleh UII, yaitu saat ini ada sekitar 3000 perusahaan media baik cetak, elektronik, maupun online yang telah diinput ke dalam sistem data dan telah divalidasi.
Ada 3 pertanyaan pokok yang didiskusikan dalam FGD tersebut. Yaitu, pertama, bagaimanakah kesehatan bisnis pers di daerah? Apakah selama ini mereka mampu menghidupi diri mereka sendiri, termasuk dalam menjamin kesejahteraan wartawan?:
Kedua, sumber-sumber ekonomi mana saja yang selama ini diandalkan
atau digunakan untuk menghidupi media?; apakah sumber daya ekonomi daerah mampu menghidupi bisnis pers yang ada di daerah itu?
Ketiga, kebijakan seperti apa yang dapat dirumuskan oleh Dewan Pers terutama untuk meningkatkan kesehatan bisnis pers dan profesionalisme media?
Editor: Yudha