BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Warga Tanjungpinang mengeluhkan air dari PDAM Tirta Kepri yang sudah berhari-hari tak mengalir ke rumah mereka. Pihak PDAM sendiri punya alasan beragam untuk menjawab keluhan masyarakat.
Ian, warga yang berlangganan air PDAM di Jalan Sultan Machmud, Tanjungunggat, mengatakan, air dari PDAM mulai "rajin" tak mengalir. Sejumlah warga sekitar yang berlangganan air kepadanya akhirnya tak kebagian jatah.
"Untuk saya sendiri saja susah. Ngalir sebentar, nanti mati lagi. Ngalirnya juga kecil. Padahal sekarang lagi musim hujan," keluh Ian, Kamis (16/1/2014).
Dia mengungkapkan, hingga hari itu ada sekitar 20 rumah yang mengantre mengharapkan air dari PDAM. Sementara, air dari PDAM, sudahlah mengalirnya kecil, hanya mengalir tiga hari sekali.
"Itu pun saya tidak bisa janji kepada warga, karena tergantung PDAM, jalankan airnya bagaimana. Kalau masih kecil juga, mungkin untuk saya sendiri dan tetangga saja," ujar Ian.
Ian mengatakan, aliran PDAM yang "senin Kamis" ini tidak terjadi di tempatnya saja. "Di kawasan lain seperti Batu 2, Batu 5 dan sekitarnya juga demikian," ujarnya.
Linardi, warga Perumnas di Kelurahan Seijang, mengeluhkan hal yang sama. "Sudah sepekan (air) PDAM tak jalan," kata Linardi.
Sementara Antoni, warga Batu 8, mengaku, akibat macetnya aliran air PDAM, biaya kebutuhan sehari-harinya menjadi membengkak. Dia mengaku terpaksa membeli air dari mobil tanki.
Salah seorang pegawai PDAM Tirta Kepri yang ditemui di lapangan, mengatakan, macetnya aliran air PDAM karena adanya kerusakan pipa. Selain itu, katanya, air di waduk Seipulai juga sedang krisis. Alasan lainnya, "Mesin pemompa air yang mengalirkan air mengalami kerusakan," kata pegawai yang menolak namanya dituliskan. (*)
Editor: Roelan