logo batamtoday
Kamis, 01 Mei 2025
BATAM TODAY


PT SMOE Indonesia Belum Pastikan Hengkang dari Batam
Kamis, 14-11-2013 | 14:16 WIB | Penulis: Ali
 
PT SMOE Indonesia.
 

BATAMTODAY.COM, Batam - Manajemen PT SMOE Indonesia belum dapat memastkan akan hengkang dari Batam, seperti yang diutarakan oleh Ketua Apindo Kepri, Ir.Cahya, bahwa 4 perusahaan asing terbesar di Batam akan hengkang akibat lonjakan Upah Minimum Kota (UMK) Batam.

"Masalah hengkang belum dapat kita pastikan. Tapi yang jelas bukan masalah UMK," ujar Rahmat Sulaiman, Projek Manajer PT SMOE Indonesia saat dihubungi BATAMTODAY.COM, Kamis (14/11/13).   

Menurutnya, untuk soal tuntutan buruh atas kenaikan UMK yang terjadi setiap tahun di Batam menjadi hak buruh seutuhnya, yang bertujuan untuk kesejahteraan. Sehingga, PT SMOE Indonesia akan menerima putusan Gubernur yang mengacu pada ajuan dari masing-masing Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota.

"Hasil putusan bersama atas kenaikan UMK yang diputuskan oleh Gubernur Kepri nantinya akan kita terima," katanya kembali.

Pokok persoalan adanya perusahaan akan hengkang dari Batam, tambahnya bukan dikarenakan kenaikan UMK, melainkan mogok berkepanjangan yang dilakukan buruh dalam proses tuntutan UMK, sehingga aktivitas perusahaan sama sekali tidak berjalan.

Rahmat mencontohkan, pada saat terjadinya mogok, projek pengerjaan yang seharusnya memenuhi target tadi terhambat. Hal itu ditambah lagi, upah dengan total buruh di lapangan kurang lebih berjumlah 3.000 orang harus tetap dibayar.

"Terjadinya mogok kerja yang dilakukan buruh menyebabkan aktivitas perusahaan terhenti. Disitulah letak kerugian terbesar perusahaan. Ditambah lagi dengan terjadinya mogok upah buruh tetap harus dibayar. Contohnya, 1 karyawan dengan penghasilan Rp 90 ribu selama 8 jam kerja harus di bayar gajnya, jika dikalikan total keseluruhan buruh berksar 5.000 orang  karyawan tentu kerugian sangat berat, ini hanya contoh kecil kerugian," terangnya.

Kurang lebih selama 10 tahun PT SMOE Indonesia berada di Batam dengan mengerjakan proyek-proyek dari luar ngeri seperti Amerika Serikat dan Austrlia. Sejak 2003, tambah Rahmat, PT SMOE Indonesia sudah mengajak investor terkemuka di dunia masuk ke industri Batam. Sehingga hal tersebut berdampak untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat Batam, khususnya warga Kecamatan Nongsa.

Kenaikan UMK, menurutnya tidak hanya terjadi di Batam tapi juga di seluruh Indonesia. Sehingga dengan mogok berkepanjangan, menjadikan salah satu penyebab hengkangnya perusahaan. 

"Sehingga kami berharap, jika adanya demo kenaikan UMK, cukup hanya perwakilan serikat di masing-masing perushaan yang turun. Tidak menyertakan keseluruhan buruh yang menyebabkan aktivitas perusahaan terhenti total. Kami akan menerima hasil kenaikan UMK berdasarkan keputusan bersama," pungkasnya kepada BATAMTODAY.COM.

Editor: Dodo

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2025 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit