BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dunia literasi keagamaan Indonesia mencatat prestasi gemilang. Jurnal Lektur Keagamaan (JLKa) yang diterbitkan oleh Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan di bawah Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI, resmi terindeks dalam Scopus --salah satu basis data ilmiah internasional paling bergengsi-- pada 17 Juli 2025.
Kabar membanggakan ini disampaikan oleh Mulyawan Safwandy Nugraha, Editor in Chief JLKa. Menurutnya, keberhasilan tersebut menandai pengakuan global atas kualitas akademik yang diusung JLKa sejak penerbitan perdananya pada tahun 2003.
"Indeksasi Scopus ini merupakan tonggak penting yang menegaskan bahwa JLKa memiliki kualitas ilmiah yang mampu bersaing di tingkat internasional," ujar Mulyawan, demikian dikutip laman Kemenag.
Kepala Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan, Sidik Sisdiyanto, menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian ini. Ia menegaskan bahwa JLKa menjadi jurnal pertama yang dikelola langsung oleh Kementerian Agama dan berhasil menembus Scopus.
"Ini bukan hanya kebanggaan bagi tim JLKa, tetapi juga untuk seluruh jajaran Kementerian Agama. Pencapaian ini menunjukkan komitmen serius dalam mengembangkan literasi dan publikasi ilmiah keagamaan yang berkualitas," kata Sidik di Jakarta, Jumat (20/6/2025).
Ia juga menyampaikan penghargaan kepada tim redaksi, para penulis, mitra bestari, dan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menjaga mutu dan kontinuitas penerbitan jurnal. "Kami sangat berterima kasih atas kerja keras dan dedikasi seluruh tim. Tak lupa juga apresiasi bagi pimpinan Kementerian Agama yang terus memberikan bimbingan strategis," imbuhnya.
Sidik berharap, capaian ini dapat menjadi pemantik semangat bagi jurnal-jurnal lain di lingkungan Kementerian Agama untuk terus meningkatkan kualitas literasi keagamaan yang inklusif dan moderat, serta berdampak luas bagi masyarakat Indonesia.
Senada dengan itu, Priwahyudi, Ketua Tim Pengelola Jurnal, menilai keberhasilan ini tidak hanya sebagai prestasi, tetapi juga tantangan baru untuk menjaga kualitas dan memperluas kontribusi akademik JLKa. "Indeksasi ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus menjaga standar mutu, memperluas jejaring akademik, dan memperkuat peran JLKa dalam wacana keilmuan nasional maupun internasional," ujar Priwahyudi.
Dengan pencapaian ini, JLKa memperkuat posisi Indonesia di kancah publikasi ilmiah global, sekaligus mempertegas peran Kementerian Agama dalam memajukan ilmu pengetahuan berbasis nilai-nilai keagamaan yang rahmatan lil alamin.
Editor: Gokli