logo batamtoday
Jum'at, 02 Mei 2025
BATAM TODAY


Indonesia Serukan Peran Aktif Negara Menengah Hadapi Fragmentasi Global di Konferensi Internasional Filipina
Jumat, 02-05-2025 | 12:24 WIB | Penulis: Redaksi
 
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, dalam High-Level Conference of Middle-Income Countries yang berlangsung di Manila, Filipina, pada 29 April 2025. (Foto: Kemlu)  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Di tengah ketidakpastian global dan meningkatnya fragmentasi geopolitik, Indonesia mendorong negara-negara berpenghasilan menengah (Middle-Income Countries/MICs) untuk tampil sebagai pemimpin perubahan menuju dunia yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Seruan tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, dalam High-Level Conference of Middle-Income Countries yang berlangsung di Manila, Filipina, pada 29 April 2025.

"Negara-negara berpenghasilan menengah tidak boleh terombang-ambing di tengah ketegangan global. Sebaliknya, mereka harus menjadi pilot yang mengarahkan dunia menuju masa depan yang lebih baik," tegas Arrmanatha atau yang akrab disapa Wamenlu Tata, demikian dikutip laman Kemlu.

Dalam forum yang dihadiri oleh 16 negara, sejumlah badan PBB, dan pemangku kepentingan pembangunan global lainnya, Wamenlu Tata menyoroti tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini. Ia menyinggung persaingan antar kekuatan besar, meningkatnya proteksionisme dan perang dagang, serta melemahnya sistem multilateral akibat upaya sejumlah pihak untuk membongkar tatanan yang ada.

Jika tren ini tidak dihentikan, kata Tata, lebih dari 100 negara MIC --yang menaungi sekitar 75 persen populasi dunia-- berisiko terjebak dalam middle-income trap.

Sebagai solusi, ia menyampaikan tiga langkah strategis yang perlu diambil oleh negara-negara MIC:

  1. Membangun kerja sama konkret melalui kolaborasi Selatan-Selatan, penyelarasan kebijakan pembangunan, serta perluasan akses terhadap pembiayaan global.
  2. Mendorong reformasi sistem multilateral agar lebih representatif dan mencerminkan kepentingan serta aspirasi negara-negara berkembang masa kini.
  3. Meningkatkan perdagangan intra-MICs sebagai bentuk penguatan kolektif, mengingat kontribusi negara-negara tersebut terhadap lebih dari 57% Produk Domestik Bruto (PDB) global.

Dalam kesempatan itu, Tata juga memaparkan keberhasilan Indonesia dalam menjaga ketahanan ekonomi di tengah dinamika global. Menurutnya, keberhasilan tersebut didorong oleh kebijakan reformasi struktural, pengelolaan fiskal yang sehat, serta integrasi prinsip pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke dalam kebijakan nasional.

Di sela-sela konferensi, Wamenlu Tata mengadakan pertemuan bilateral dengan delegasi dari Filipina, Namibia, dan tim UN Development Coordination Office (DCO) Asia Pasifik. Pertemuan tersebut membahas penguatan kerja sama strategis dan perkembangan situasi geopolitik terkini.

Konferensi ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya diselenggarakan di kawasan Asia Pasifik, dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Filipina, Enrique Manalo, dan ditandai dengan serah terima kepemimpinan Like-Minded Group on Middle Income Countries dari Maroko kepada Filipina.

Keterlibatan aktif Indonesia di ajang ini mempertegas posisinya sebagai pemimpin negara berkembang dan penggerak utama dalam reformasi sistem global.

Editor: Gokli

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2025 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit