BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad, menggelar pertemuan silaturahmi dengan para pelaku usaha di Kota Batam sebagai upaya memperkuat sinergi antara pemerintah dan sektor swasta, Rabu (16/4/2025).
Acara yang digelar di lantai tiga Kantor BP Batam itu dihadiri ratusan pengusaha dan menjadi forum dialog terbuka untuk menyerap aspirasi serta menyamakan langkah pembangunan daerah.
Dalam forum tersebut, lebih dari sepuluh perwakilan pengusaha menyampaikan berbagai masukan. Mereka menyoroti pentingnya penyederhanaan proses perizinan, percepatan layanan, dan sinkronisasi kebijakan pusat dengan pelaksanaannya di tingkat daerah.
"Kami sadar bahwa setiap kebijakan yang dibuat harus dipahami dan dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha. Dialog seperti ini penting untuk membangun kolaborasi yang kuat," ujar Amsakar Achmad, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam.
Amsakar menegaskan seluruh kebijakan BP Batam dijalankan secara normatif untuk menjamin kepastian berusaha. Ia juga meminta masyarakat dan pelaku usaha tidak salah menafsirkan kebijakan sebelumnya yang mungkin menimbulkan persepsi berbeda.
"Kami bekerja sesuai dengan aturan. Tidak ada yang kami tutupi. Semua dijalankan untuk kepentingan bersama," jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Amsakar turut menyampaikan perkembangan terbaru terkait kebijakan tarif impor Amerika Serikat sebesar 32 persen yang ditunda selama 90 hari. Penundaan ini, menurutnya, menjadi peluang bagi pengusaha Batam untuk menyusun strategi baru dalam menghadapi tantangan perdagangan global.
"Ini kabar baik. Setidaknya pelaku usaha bisa menyusun ulang langkahnya selama tiga bulan ke depan," ujar Amsakar.
Para pengusaha juga mendorong agar Pemerintah Kota dan BP Batam menunjukkan komitmen nyata dalam menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 21 Tahun 2025 tentang Penataan Penyediaan Lahan di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam. Perpres tersebut dinilai sebagai langkah strategis Pemerintah Pusat dalam mempercepat layanan investasi.
Amsakar mengakhiri dialog dengan menekankan bahwa pembangunan Batam tidak dapat dilakukan secara sepihak. Ia mengajak seluruh elemen, khususnya pelaku usaha, untuk berperan aktif dalam proses pembangunan.
"Batam ini milik bersama. Kalau ingin maju, harus dibangun dengan semangat kebersamaan," tegasnya.
Editor: Gokli